Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 101

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 101 Istri Yang Haram Di Sentuh


Vero yang mendengar suara orang terjatuh pun segera mengambil kunci cadangan dalam laci kamarnya. Lalu pria itu membuka pintu kamar Aluna.


"Ya Allah, Luna. Kamu buat aku khawatir aja! Ngapain kamu masukin baju kamu ke dalam koper?"


Vero menghela nafas lega setelah tahu bahwa suara keras yang mirip seperti orang jatuh itu ialah suara koper yang dihentakkan Aluna atas kasur.


Wanita itu telah memakai baju gamis nya, lengkap dengan hijab instan nya, membuat Vero merasa khawatir melihatnya.


"Luna … apa-apaan ini?" Vero mengeluarkan semua baju Aluna yang berada dalam koper.


"Aku mau pergi dari sini! Agar kamu tidak lagi merasa terganggu dengan wanita hina seperti aku!" balas Aluna dengan suara serak.


Wanita cantik itu tak menatap Vero sedikitpun, hatinya terasa amat sakit ketika mendengar Vero menyebutnya seperti wanita bayaran.


"Luna, bukan begitu maksud aku! Astaghfirullah … jari kamu masih berdarah, sini aku obati dulu!"


Vero mencekal tangan Aluna, ia melihat hari telunjuk Aluna masih mengeluarkan darah yang lumayan banyak.


Aluna merasa gamang, di satu sisi dia ingin segera pergi dari rumah Vero. Namun, di sisi lain dia tak ingin pergi karena ia merasa nyaman dengan Vero.


Vero mengambil kotak obat yang berada di dalam laci meja rias Aluna.


"Duduk dulu! Biar aku obati luka kamu!" titah Vero dengan suara yang sedikit lembut.


"Aku mau pergi!" rajuk Aluna.


"Aku obati dulu. Nanti lanjut lagi ngambek nya!" balas Vero membuat Aluna mengerucutkan bibirnya.


Wanita itu menatap Vero yang terlihat hati-hati mengobati lukanya.


Setelah selesai Vero langsung menatap dalam bola mata Aluna yang membengkak karena menangis.


"Maaf, aku benar-benar tidak bermaksud menghinakan kamu!" ujar Vero seraya menghapus sisa air mata yang berada di pipi Aluna.


"Kamu menyamakan aku seperti wanita bayaran! Padahal aku adalah istri kamu, tidak masalah aku memakai pakaian seksi di hadapan kamu!" balas Aluna dengan suara bergetar ingin menangis.


"Maaf … aku benar-benar kaget tadi melihat kamu memakai baju itu!" Vero mengusap pipi Aluna lembut.


"Kamu ingin tahu sebuah fakta, Luna?" tanya Vero membuat Aluna merasa bingung.


"Fakta apa?"


"Fakta bahwa sebenarnya pernikahan kita tidaklah sah."


Degg.


Aluna tersentak kaget mendengar ungkapan dari Vero. Selama ini wanita itu mengira Vero telah sah menjadi suaminya, meski mereka berdua tidak berhubungan badan.


Ilmu agama Aluna belum sampai ke tahapan ilmu Vero.


"Apa maksud kamu? Bukannya setelah aku sadar dari koma kita langsung menikah siri?" Aluna merasa terkejut, wanita itu menatap dalam bola mata Vero.


"Aku yang salah! Penghulu yang menikahkan kita tidak tahu kalau kamu sedang hamil. Aku yang berdosa, aku yang telah mempermainkan hukum Allah."


"Tapi, demi Allah, Luna. Aku menikahi mu bukan karena hasrat. Tapi, aku mengambil resiko dosa besar ini karena hanya ingin melindungi mu!"


"Aku tidak ingin kamu di cela, pikiran ku buntu saat itu. Aku tidak memiliki cara lain untuk melindungi kamu dari para pembenci mu! Itulah sebabnya aku memutuskan untuk menikahi kamu!"


"Setidaknya saat aku membawa kamu pulang ke rumah ku, orang-orang percaya bahwa kamu adalah istriku!" ungkap Vero berusaha jujur pada Aluna.


Pria itu tak ingin terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan Aluna. Itulah mengapa selama ini Vero sangat menjaga jarak dengan Aluna meski mereka berada dalam rumah.


"Ta-tapi … kita sudah menikah!"


"Rasulullah pernah bersabda, 'janganlah kalian menyirami tanaman yang sudah di siram oleh saudara kalian' itu adalah bahasa kiasan."


"Rasulullah adalah manusia yang paling sopan tutur katanya, sabda nya itu merupakan bahasa kiasan. Di tafsirkan oleh para ulama maksud dari sabda tersebut adalah …"


"Di larang menikahi wanita yang sedang hamil. Alasannya karena empat hal, bila anak tersebut lahir. Pertama : dia tidak akan menjadi ahli waris karena tidak ada hubungan nasab. Kedua : bila anak yang lahir itu laki-laki dan setelahnya lahir anak perempuan, dia tidak bisa menjadi wali bagi adik-adiknya."


"Ketiga : anak laki-laki itu juga tidak bisa menjadi wali bagi anak-anaknya kelak. Keempat : bila anak yang lahir itu perempuan, dia tidak bisa memakai binti ayahnya," jelas Vero membuat Aluna termangu.


Wanita itu tak menyangka bahwa hubungan nya bersama dengan Vero bisa serumit ini.


"Ja-jadi … aku sebenarnya siapa kamu?" tanya Aluna dengan suara tergagap.


"Kamu adalah istri yang haram untuk ku sentuh!"


Degg.


bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 102


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 101"