Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 102

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 102 Kamu Anugerah dan Aku Musibah


Author crazy up ... please banyakin komentar dan like nya biar author semakin semangat buat up nya.


...----------------...


"Ja-jadi … aku sebenarnya siapa kamu?" tanya Aluna dengan suara tergagap.


"Kamu adalah istri yang haram untuk ku sentuh!"


Degg.


Aluna mencengkram baju gamis nya. Wanita itu menatap wajah tampan Vero yang terlihat muram.


"Kenapa? Kenapa kamu mau menolong mu dan mempermainkan hukum Allah? Bukannya kamu pria yang taat agama?" tanya Aluna menatap lekat wajah Vero.


Rasanya Aluna ingin menangis dan berteriak sekuat-kuatnya. Dia tak pernah menyangka Vero mau hidup dalam lubang dosa dengan menampung wanita sepertinya.


"Karena aku ingin menolong mu! Itu saja, tidak lebih!" balas Vero jujur membuat Aluna langsung memalingkan wajahnya tak lagi menatap Vero.


Entah mengapa ada segumpal rasa kecewa dalam hati. Dia berharap Vero menolongnya karena menyukainya, namun, Aluna kembali di sadarkan oleh keadaan.


Pria sebaik Vero tak mungkin jatuh hati pada wanita hina seperti nya. Bahkan, Andreas yang tak Sholeh seperti Vero juga tak menginginkan nya.


"Keluarlah, Vero. Aku ingin sendiri!" pinta Aluna pelan.


"Kamu tidak akan pergi, 'kan?" tanya Vero serius.


"Ke mana aku harus pergi, kalau selama ini cuma kamu yang membukakan pintu untukku, Vero!" jawab Aluna membuat Vero tersenyum lega.


Pria tampan itu mengusap puncak kepala Aluna yang berbalut hijab.


"Aku kembali ke kamar dulu. Tidurlah yang nyenyak, nanti subuh aku bangunkan!" ujar Vero penuh perhatian membuat Aluna mengangguk kepalanya pelan.


Setelah menjelaskan kesalahpahaman antara mereka membuat hati Vero merasa lega. Setidaknya saat ini Aluna telah mengerti mengapa Vero marah bila Aluna tak menutup aurat nya.


Aluna memandang punggung Vero yang menghilang di balik pintu kamarnya. Selepas kepergian Vero, tangis wanita itu pecah.


"Kenapa masih ada orang yang baik dan tulus padaku, ya Allah? Dia rela hidup dalam lubang dosa demi menjaga aib ku. Dia melindungi ku dari para hamba mu yang ingin menyakiti ku!"


Aluna menangis sesenggukan, wanita itu benar-benar merasa bersalah. Dia merasa seperti sampah yang mengotori Vero.


Karena nya lah Vero hidup dalam dosa. Karenanya lah Vero bekerja lebih keras agar bisa mencukupi kebutuhan nya yang sedang hamil.


"Aku malu, ya Allah! Aku malu …" Aluna memukul dadanya yang terasa sangat sesak.


Aluna merasa tak berguna untuk Vero. Selama ini dia tak pernah menjadi istri yang baik karena tak bisa mengerjakan pekerjaan rumah.


Namun, seiring berjalannya waktu mereka bersama. Perlahan-lahan Aluna memperbaiki akhlak nya.


"Vero … kehadiran mu dalam hidup ku merupakan anugerah terindah dari Allah. Tetapi, kehadiran ku dalam hidupmu tak lebih dari musibah!"


Aluna memeluk tubuhnya sendiri. Wanita itu benar-benar merasa sangat bersalah pada Vero.


*


*


*


"Tumben telur nya tidak gosong hari ini!" canda Vero ketika melihat telur dadar yang di masak Aluna matang nya bagus.


"Itu karena aku belajar dari kesalahan, Vero!" ujar Aluna dengan nada ketus membuat Vero terkekeh kecil.


Pria itu merasa lega karena Aluna bersikap seperti biasanya.


Mereka menyantap sarapan dengan damai. Hingga, setelah makan, Vero merasa kepalanya pusing.


Matanya terasa berat.


"Kol aku pusing ya, Luna? Aku ngantuk banget … padahal biasanya gak pernah gini?" tanya Vero dengan suara parau.


"Mungkin karena kamu terlalu lama sholat tahajud semalam!" jawab Aluna asal.


"Entahlah."


"Ya sudah, hari ini kamu gak usah kerja! Tidur aja sama."


"Tapi …"


"Kesehatan itu penting, Vero!" tegas Aluna membuat pria itu patuh.


Vero beranjak menuju ke kamarnya di bantu oleh Aluna. Saat tiba di ranjang, Vero langsung terkapar tak berdaya.


Aluna mengusap wajah tampan Vero dengan lembut. Wanita itu tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.


"Mulai hari ini kamu akan terbebas dari dosa besar mu, Vero! Semoga dosa-dosa mu yang terkumpul karena menolong ku di ampuni oleh Allah … kamu pria yang baik dan kamu pantas mendapatkan wanita yang lebih baik!" 


Cup.


Aluna mengecup kening Vero lembut. Setetes air mata Aluna jatuh mengenai kening Vero.


"Meski pernikahan kita ini tidak sah. Dan kita tidak saling mencintai, tapi, ada hari di mana aku benar-benar menganggap mu sebagai suami ku!" bisik Aluna di telinga Vero. 


*


*


*


Author mewek 😭😭🤧🤧 Aluna jahat … tapi dia udah taubat.


bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 103


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 102"