Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 100

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 100 Aku Bukan Nabi Yusuf, Luna!


Tak terasa sudah dua bulan berlalu, Aluna dan Vero sudah tinggal satu atap hampir lima bulan.


Selama itu juga Aluna banyak belajar tentang ilmu agama, dari mulai belajar Tahsin Al-qur’an dan tentang hukum-hukum agama.


Aluna sudah mulai bisa berbaur dengan lingkungan baru nya itu. Tak jarang juga dirinya bersilat lidah dengan Vero yang memiliki lidah sepedas cabe mercon.


Malam telah tiba, tak ada rembulan pada malam ini, bintang pun tak menghiasi langit karena hujan deras mengguyur perkampungan tempat Aluna dan Vero tinggal.


Vero yang baru selesai sholat tahajjud pun merasa haus. Pria tampan itu segera melipat sajadah nya lalu ia letakkan di atas meja. Pria tampan itu mengayunkan langkahnya menuju dapur.


Tubuh Vero membeku Ketika melihat Aluna sedang mengupas buah apel. Bukan itu yang membuat Vero membeku, melainkan pakaian yang saat ini Aluna kenakan.


Baju tentop satu tali dan celana pendek nyaris seperti celana d*lam. Di tambah baju Aluna itu hanya sebatas perut karena tubuh Aluna yang semakin berisi dan perut nya yang buncit, membuat baju tersebut kekecilan.


“Astaghfirullah ya Allah … apa yang kamu lakukan?” pekik Vero segera membalikkan tubuhnya tak berani melihat pemandangan yang mampu menggoyahkan imannya.


Aluna yang mendengar suara pekikan Vero pun terkejut, sehingga tak sengaja ujung pisau mengiris jari telunjuknya membuat Wanita cantik itu meringis kesakitan.


“Vero … kenapa kamu teriak-teriak, sih? Hiks … lihat ini jari ku kena pisau berdarah karena kaget!” Aluna menangis seperti anak kecil. Wanita itu merasa sangat sensitive karena efek kehamilan.


“Emang kamu aja yang kaget! Aku juga, Luna.”


Vero membalas cepat dengan posisi yang sama masih membelakangi Aluna. Dia masih sangat takut untuk melihat Aluna, jujur saja selama ini Vero menyuruh Aluna memakai pakaian tertutup bila di rumah.


Bagaimana pun, keduanya masih belum sah menjadi suami istri. Karena masa iddah Aluna belum selesai.


“Emang kamu kaget kenapa?” tanya Aluna dengan suara serak menahan tangis.


“Ya kaget lah, lihat kamu pakai baju kurang bahan seperti itu! Bikin mata aku hampir loncat keluar!” balas Vero blak-blakan membuat Aluna tersadar, Wanita cantik itu melihat ke arah tubuhnya yang sangat seksi.


“Ini ..”


“Masuk ke dalam kamar, Luna. Pakai baju yang lebih tertutup, jangan pernah keluar dari kamar memakai pakaian haram seperti Wanita malam itu lagi!” tegas Vero dengan suara yang tinggi membuat hati Aluna merasa tertusuk


ribuan jarum.


Dia tak menyangka Vero akan berkata pedas, dia sudah terbiasa dengan kata-kata pedas Vero. Namun, kali ini Aluna merasa terhina mendengarnya.

Bukankah Vero suaminya?


Vero berhak melihat tubuhnya!


Apa Vero merasa jijik melihat tubuhnya?


“Iya … aku memang Wanita hina yang kamu pungut dari pinggir jalan. Aku juga tidak lebih dari Wanita malam seperti yang kamu katakan itu karena aku pernah memakai pakaian yang nyaris telanjang karena pekerjaan ku!”


“Tapi, apakah pantas bagi seorang suami menyebut istrinya sendiri sebagai Wanita malam? Selama ini aku diam setiap mendengar kata-kata pedas dari kamu, karena apa yang kamu katakan itu benar!”


“Tapi, kali ini kata-kata mu benar-benar menyakiti ku, Vero!”


"Aku tahu kamu tidak akan mau menyentuh tubuh ku karena jijik, sebab aku bukan wanita sholeha seperti yang kamu harapkan!"


Aluna menjerit dengan mata yang memerah karena menangis. Wanita cantik itu menangis lalu berlari masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Vero yang termangu mendengar ucapan Aluna.


“Astaghfirullah … demi Allah, Luna. Aku tidak berniat menyakiti kamu, justru aku ingin melindungi kamu dari Hasrat ku yang entah sampai kapan bisa aku tahan! Aku juga manusia, Luna. Aku bukan Nabi Yusuf yang punya iman kuat! Aku hanya manusia biasa!” gumam Vero merasa bersalah.


Pria tampan itu berniat ingin meminta maaf pada Aluna, ia tak bermaksud menyakiti hati Aluna. Vero mengayunkan langkahnya berdiri di hadapan pintu kamar Aluna.


“Luna … buka pintunya! Aku ingin bicara!” teriak Vero dengan suara yang lembut berharap Aluna mau membuka pintu.


Brukk.


Vero menajamkan telinga nya mendengar suara orang terjatuh dari dalam kamar Aluna membuat pria tampan itu merasa sangat khawatir.


bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 101


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 100"