Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 106

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 106 Ketakutan Andreas


Hati Andreas seperti di tusuk ribuan jarum saat mendengar ucapan Aluna. Pria itu sadar bahwa dirinya telah melakukan kesalahan yang fatal.


"Aku tahu, aku sadar kalau aku salah, Sayang! Aku adalah suami yang bodoh dan plin-plan. Aku mohon … berikan aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya!"


"Aku janji akan menjadi suami dan ayah yang baik untuk anak kita! Aku janji akan percaya sepenuhnya pada kami, aku janji untuk tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi! Berikan aku kesempatan, Sayang. Maka akan …"


"Apa dulu kamu juga memberikan aku kesempatan saat ingin menjelaskan apa yang sudah terjadi? Tidak 'kan … bahkan, aku masih ingat kalau kamu menyesal menikah denganku!"


Aluna menyela dengan nada sarkas menatap Andreas dengan tatapan terluka.


Degg.


Andreas merutuki kebodohannya yang pernah mengatakan hal kasar itu pada Aluna.


"Aku sedang marah, Sayang! Aku khilaf."


"Dan karena kemarahanmu kita bercerai!" sanggah Aluna tertawa getir dengan air mata yang telah mengucur deras membasahi pipinya.


"Sayang …"


"Apa kamu tahu seberapa hancurnya aku pada malam itu? Apa kamu tahu seberapa takutnya aku berada di luar sana? Perasaan ku selalu was-was karena takut bertemu para haters ku!"


"Kamu mengusir ku tanpa perasaan, Andreas! Kamu jahat … padahal kamu tahu saat itu aku benar-benar butuh tempat sandaran."


"Kamu tahu saat itu aku tidak memiliki apa pun selain kamu! Bahkan, rumah pun aku tidak punya. Tapi, dengan tega nya kamu mengusir ku tanpa belas kasih!" jerit Aluna meluapkan segala rasa sesak di dadanya.


Dia sangat ketakutan kala itu. Di lecehkan di depan umum, tanpa ada siapa pun yang membela nya.


Di usir dari setiap kontrakan yang ingin ia sewa.


Aluna benar-benar merasa terhina saat itu.


Andreas tak sanggup menahan diri untuk memeluk wanita yang sedang rapuh itu.


Andreas memeluk erat tubuh Aluna, namun, wanita itu memberontak.


"Maaf … maafkan aku, Sayang! Aku salah … aku pengecut!" Andreas ikut menangis karena merasa amat bersalah pada Aluna.


"Jangan sentuh aku! Kamu jahat … kamu laki-laki jahat!" Aluna menjerit seraya memukul dada bidang Andreas bertubi-tubi.


"Pukul aku sepuas mu, Sayang. Tapi, aku mohon jangan tinggalkan aku! Tidak apa-apa kamu berada di samping ku meski dalam keadaan membenci ku! Itu lebih baik daripada kamu pergi dari hidupku!"


Andreas menerima semua pukulan Aluna.


"Kamu jahat! Aku cinta sama kamu, aku sayang sama aku, aku tulus sama kamu, aku berikan seluruh hati aku untuk kamu! Tapi, apa balasanmu, huh? Yang ada kamu malah nyakitin aku … akkk!"


Aluna meringis kesakitan di kala perutnya terasa kram, seperti di lilit oleh sesuatu. Rasa sakit itu kian menjadi membuat wanita itu tumbang.


Andreas langsung menahan tubuh Aluna. Pria tampan itu merasa sangat khawatir di kala melihat wajah Aluna berubah pucat pasi.


"Sayang … kamu kenapa?" tanya Andreas panik.


"Sakit … hiks … bayi ku!"


"Bertahanlah, Sayang. Aku akan bawa kamu ke rumah sakit!" Andreas segera mengangkat tubuh Aluna ala bridal style.


Pria itu berlari keluar dari ruangan tersebut. Andreas sangat ketakutan, pria tampan itu merasa khawatir.


"An, perut ku!" Aluna mencengkram erat bahu Andreas guna membagi rasa sakitnya.


"Sabar, Sayang! Maafkan aku … karena aku kamu jadi begini." Andreas merasa bersalah, bila terjadi sesuatu pada anaknya, dia tidak akan memaafkan dirinya sendiri.


"Luna, kenapa?" pekik Melly khawatir.


"Kita ke rumah sakit, Mell. Bantu aku nyetir mobil!"




bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 107


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 106"