Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 107

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 107 Hidayah


Andreas berjalan mondar-mandir di depan ruang rawat UGD. Pria tampan itu merasa sangat ketakutan, tangan Andreas bergetar karena merasa khawatir.


Masih teringat wajah pucat pasi Aluna, pria itu takut bila sesuatu yang buruk terjadi pada anaknya.


“Aku mohon bertahanlah, Sayang. Maafkan aku yang udah buat kamu jatuh sakit!” Andreas menyugar rambutnya ke belakang.


“Tenang, An. Semuanya akan baik-baik saja!” ujar Melly berusaha menenangkan sahabatnya itu.


“Gimana aku bisa tenang, Mell. Aluna kesakitan di sana!” balas Andreas dengan suara yang parau.


Tak berselang lama dokter keluar dari ruangan UGD membuat Andreas langsung menanyakan keadaan Aluna.


“Bagaimana keadaan istri saya, Dok?” tanya Andreas cepat.


“Telah terjadi kontraksi ringan pada kandungan istri Anda. Jangan buat beliau tertekan atau terlalu banyak berpikir karena itu dapat membuat stress


pikirannya, sehingga membuat kandungannya rentan terhadap kontraksi. Terlebih lagi istri Anda pernah mengalami keguguran.”


Dokter tersebut menjelaskan secara terperinci, termasuk tentang vitamin dan pola makan Aluna yang harus benar-benar di jaga.


Andreas bernafas lega karena Wanita yang ia cintai dan anaknya baik-baik saja.


“Terima kasih, Dok. Saya akan menjaga istri saya dengan baik kedepannya. Sekarang apa bisa saya menjenguknya?” tanya Andreas penuh harap tak sabar ingin bertemu dengan Aluna.


“Silahkan, Tuan!”


Andreas masuk ke dalam ruang UGD. Pria tampan itu mengayunkan langkahnya mendekati brankar tempat Aluna beristirahat.


Dia mengusap lembut pipi Aluna yang semakin chubby. Wanita itu terlihat sangat damai dengan mata yang terpejam.


“Kamu cantik pakai hijab,” puji Andreas pelan seraya mengusap puncak kepala Aluna yang di lapisi kain.


Dia tak menyangka Aluna yang dulunya suka berpakaian seksi kini telah bertransformasi menjadi Wanita yang berpakaian tertutup.


Kita tidak bisa menilai seseorang hanya karena kejahatan yang pernah di perbuat nya. Karena kita tidak tahu kepada siapa Allah memberikan hidayah nya.


Istilah tentang se-gemuk-gemuknya ikan tetap memiliki tulang dan se-kurus-kurusnya ikan tetap memiliki daging itu benar.


Artinya seburuk-buruknya orang pasti memiliki sifat baik dan sebaik-baiknya orang pasti memiliki sifat jahat.


Hanya saja Andreas tak menyangka, Aluna akan berubah dalam jangka waktu lima bulan.


Andreas duduk di kursi penjaga yang terletak di samping brankar. Pria tampan itu menggenggam tangan Aluna lembut.


“Kepergianmu membuat aku tahu apa artinya kehilangan … ternyata benar apa kata orang kalau terkadang kita harus sampai pada titik kehilangan, agar mengerti arti kehadiran, kasih sayang dan kenyamanan.”


“Aku benar-benar mencintai kamu, Sayang. Aku menyesal dan berjanji tidak akan mengecewakanmu lagi. Aku akan menjaga kamu dan anak kita! Akan aku


bahagiakan kamu sampai kamu lupa kalau aku pernah menyakitimu!”


Andreas mengecup punggung tangan Aluna lembut. Pria tampan itu meneteskan air matanya karena merasa bahagia.


Allah masih memberikan nya kesempatan untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah ia lakukan pada Aluna.


Takdir masih mempertemukan dirinya bersama dengan Aluna.


"Sekarang tidak ada lagi yang bisa menghalangi kita, Sayang. Mulai saat ini hanya akan ada aku, kamu dan anak kita!" ujar Andreas mencium punggung tangan Aluna.


*


*


*


Semalaman penuh Andreas menjaga Aluna. Wanita itu baik-baik saja, dokter mengatakan Aluna terlalu lelah pikiran dan fisik, sehingga membuat wanita itu tak kunjung bangun.


Suara lenguhan keluar dari mulut Aluna membuat Andreas yang terlelap di dekatnya pun langsung terjaga.


Pria itu tak betul-betul tidur karena dia sangat takut bila Aluna pergi meninggalkannya lagi.


"Eughh."


"Sayang, kamu sudah bangun? Apa yang kamu inginkan hemm? Air?"


"Di mana ini?" tanya Aluna pelan dengan suara yang masih lemah.


Wanita itu masih belum sadar sepenuhnya. Bahkan, dia tak mempermasalahkan Andreas yang menciumi seluruh permukaan wajahnya.


"Di rumah sakit, Sayang!" ujar Andreas tersenyum senang.


"Bayi ku." Aluna menyentuh perut buncitnya khawatir.


"Bayi kita baik-baik saja, Sayang!" balas Andreas yang merasa terharu melihat Aluna begitu mengkhawatirkan calon bayi mereka.


Andreas ingin mengelus perut Aluna. Namun, wanita itu segera menepis tangan Andreas.


"Jangan menyentuh ku!" sergah Aluna dingin dengan suara lemah.


Degg.


***


"Ya Allah, Luna … belum juga seminggu kamu pergi dari aku, udah masuk rumah sakit!" dengus Vero seraya mengayunkan langkahnya tergesa-gesa di lorong rumah sakit.




bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 108


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 107"