Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 99

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 99 Kebahagiaan Bram


Dirga mengajak Kinara keluar dari kamarnya, pria itu merangkul pinggang Kinara. Terlihat Bram yang menatap sendu Kinara, pria paruh baya itu merasa amat bersalah pada putri semata wayangnya itu.


“Nara …”


“Papa …”


Kinara berlari memeluk erat tubuh Bram, membuat pria paruh baya itu terkejut. Tubuh Bram membeku karena tak menyangka akan mendapatkan pelukan mendadak dari Kinara. Pelukan pertama dari seorang anak untuk ayahnya.


“Maafin aku yang udah jahat sama papa, karena terlalu lama marah sama papa!”


Wanita cantik itu menangis penuh sesal dalam pelukan Bram.


Pria baruh baya itu membalas pelukan Kinara tak kalah erat, hatinya begitu Bahagia karena Kinara mau memeluknya. Pria paruh baya itu menjatuhkan butiran kristal membasahi pipinya.


“Enggak, Sayang. Papa yang seharusnya minta maaf sama kamu karena sudah jahat dengan menelantarkan kamu selama belasan tahun. Papa yang salah karena tidak becus menjadi ayah kamu!”


Bram berkata dengan suara yang bergetar, sekuat mungkin dia menahan air matanya agar tak tumpah, namun, air matanya tetap saja tumpah tanpa bisa di tahan.


Hati dan pikiran Kinara terbuka karena mendengar nasihat dari Dirga. Suaminya itu benar-benar sosok pendamping hidup yang baik dan tegas, dia mampu mengubah dendam dalam hati Kinara berubah menjadi rasa cinta.


Ibu Anin yang melihatnya pun tak sanggup menahan air matanya agar tak jatuh, Wanita tua itu merasa terharu karena akhirnya hubungan ayah dan anak itu telah baik. Jujur saja dia merasa tak suka pada Bram karena pernah menyakiti putri angkatnya.


Akan tetapi, dia sadar bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Manusia adalah tempat khilaf dan dosa, Bram pantas mendapatkan kesempatan dua dari Kinara.


“Aku udah maafin papa dari dulu, aku gak pernah benci sama papa. Tapi, aku benci sama diri aku sendiri karena tidak bisa membuat papa sayang dan bangga sama aku!” Kinara menumpahkan segala rasa sesak yang di tampungnya selama ini.


Dia sering melihat teman-temannya di peluk bahkan di cium oleh orang tua mereka karena berhasil menang olimpiade di sekolah. Pernah terpikir untuk menjadi seperti temannya itu agar Bram bangga padanya.


Namun, Kinar tak memiliki kepintaran seperti teman-temannya itu.


“Tidak, Sayang. Semua ini salah papa, seharusnya papa sayang dang merawat kamu seperti amanat mendiang mama kamu dulu! Mama kamu sudah mengorbankan nyawa nya demi melahirkan kamu, tapi … tapi, papa tidak menghargai pengorbanan mama kamu!”


“Papa malah membuat kamu hidup sengsara tanpa ada kasih sayang dari papa! Papa malah menyalahkan kamu yang tidak tahu apa-apa, maafkan papa, Nara … maafkan papa!”


Pria paruh baya itu mengungkapkan rasa penyesalannya pada buah hati yang selama ini ia abaikan kehadirannya.


Suasana haru itu berakhir saat suara Vino menangis karena sedih melihat ibunya menangis. Bocah kecil itu mengira ibunya sedang terluka atau sedih.


“Huwaa … mama nangis! Jangan nangis, Ma. Vino ndak suka!” Bocah kacil itu terisak memberontak dari gendongan Ibu Anin.

Kinara yang melihatnya pun tersenyum geli, segera saja Wanita itu menghapus air matanya lalu mengambil alih gendong Vino.


“Mama enggak nangis, Sayang. Ini itu air mata kebahagiaan karena mama sudah bertemu dengan Opa!” ujar Kinara berusaha menenangkan putra nya itu yang sedang terisak.


Mendengar kata Opa membuat Vino terdiam, bocah kecil itu menatap Bram dengan bola mata yang berkedip-kedip lucu, Bram yang melihatnya pun merasa gemas dengan kelucuan cucunya itu.


“Opa?” ulang Vino dengan suara imut nya.


“Heum … ini itu Opa, Vino. Sama dengan Oma, bedanya Oma perempuan dan Opa itu laki-laki. Sama seperti mama dan papa!” jelas Kinara membuat Vino mengerti.


Sontak bocah kecil itu tersenyum polos lalu merentangkan tangannya minta di gendong oleh Bram.


Dengan hati gembira Bram menggendong tubuh mungil cucunya itu. Tak dapat di pungkiri ada rasa bahagia tak dapat di jelaskan dengan kata-kata.


Dirga segera memeluk erat tubuh Kinara, pria tampan itu merasa bangga karena memiliki istri yang mudah di atur dan patuh pada setiap perintah Dirga, terutama yang baik-baik. Pria itu merasa berguna saat Bersama dengan Kinara.


“Terima kasih, Hubbie. Kehadiran mu dalam hidup ku adalah anugerah terindah! Kamu telah menyempurnakan sikap ku yang tidak baik. Kamu adalah doa yang pernah aku langitkan tapi aku sendiri tidak yakin apakah Allah akan mengabulkannya atau tidak.”


Kinara menghirup aroma tubuh Dirga yang sangat menenangkan. Bram dan Ibu Anin menuju ke ruang makan, sedangkan Kinara dan Dirga masih di ruang tamu.


“Dan sekarang … doa mu di kabulkan!” lanjut Dirga menangkup pipi Kinara, perlahan bibir pria tampan itu hampir menyatu dengan bibir ranum Kinara.


“Nara, Dirga … ayo makan siang!” teriak Ibu Anin membuat ciuman itu gagal.


Dirga dan Kinara pun terkekeh geli, menertawakan diri mereka.


“Nanti kita lanjut di dalam kamar,” bisik Dirga membuat pipi Kinara merona.


bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 100


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 99"