Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 98

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 98 Berikan Papa Kesempatan!


Kinara dan Dirga turun dari mobil mereka. Dirga mengambil alih gendongan Vino dari Kinara karena tak ingin membuat istri tercinta nya itu merasa kelelahan.


Mereka masuk ke dalam rumah besar mereka.


Tubuh Kinara termangu ketika melihat sosok pria paruh baya duduk di sofa ruang tamu.


"Papa," gumam nya pelan, namun, masih terdengar oleh telinga Dirga.


Pria tampan itu langsung menggenggam tangan Kinara dengan lembut seolah memberikan kekuatan pada istrinya itu.


Dia paham betul jikalau Kinara belum bisa melupakan perlakuan ayahnya yang tak pernah menganggap nya di masa lalu.


Rasa sakit di dalam hati Kinara akan kambuh bila bertemu dengan Bram yang menjadi pelaku utama.


Wajar Bram.menjadi pelaku utama karena pria itulah hidupnya menderita. Andai saja Bram lebih memperdulikan nya, pasti Sandra dan Aluna tak berani menyakiti batin nya.


Andai pria itu tegas pasti Kinara tak akan merasa sakit hati.


"Ayo masuk, Sayang!" ajak Dirga tersenyum simpul membuat Kinara tersenyum paksa.


Wanita itu mengayunkan langkahnya mengikuti Dirga menghampiri ibu Anin dan Bram.


"Assalamu'alaikum."


"Wa'alaikumussalam."


Ibu Anin tersenyum senang lalu segera menggendong Vino yang baru saja bangun dari tidur siang nya.


Bocah tampan itu sudah terlelap satu jam lebih. Dia menguap pelan lalu segera melingkarkan kedua tangan mungilnya pada leher ibu Anin.


"Nara," sapa Bram lembut.


"Aku ke kamar dulu." Wanita cantik itu tak membalas sapaan Bram, dia segera berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam kamarnya yang terletak di lantai bawah.


Bram menatap nanar punggung Kinara yang perlahan menghilang di balik pintu kamar.


"Apa kabar, Pa?" Dirga langsung menyalami punggung tangan Bram sopan.


Pria tampan itu tetap menjaga etika nya, meski hubungan Bram dan istrinya tak baik.


"Baik," balas Bram tersenyum simpul berusaha menutupi rasa sesak dalam hatinya.


"Duduk dulu, Pa. Aku akan memanggil Kinara kemari!" ujar Dirga membuat raut wajah Bram kembali berbinar.


Pria paruh baya itu seperti mendapatkan secercah harapan setelah mendengar ucapan Dirga.


"Terima kasih, Nak."


Dirga tak membalas nya, dia tersenyum kecil lalu segera mengayunkan langkahnya masuk ke dalam kamar.


Pria itu melihat punggung istrinya yang bergetar, Kinara tidur di atas ranjang seraya memeluk guling.


Perlahan pria tampan itu naik ke atas ranjang dan langsung memeluk erat tubuh Kinara dari belakang.


"Sayang," bisik Dirga pelan membuat wanita cantik itu langsung berbalik dan memeluk erat tubuh Dirga.


"Kenapa papa datang ke sini lagi? Bukannya aku sudah pernah melarangnya untuk ke sini? Aku sudah memaafkan nya, tapi, bukan berarti aku menerima nya!"

Kinara bertanya dengan suara tersendat karena menangis. Masih terbayang jelas bagaimana perlakuan Bram padanya.


Dasar anak pembawa sial!


Pergi kau dari sini!


Kenapa tidak kau saja yang mati? Kenapa harus istri ku?


"Sayang … papa sudah menyesal! Dia sudah berubah, berikan di kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya! Bukankah kita sudah sepakat kalau tidak boleh ada dendam dalam hati kita? Lalu kenapa istri ku yang cantik dan baik ini masih dendam pada ayahnya sendiri hemm?"


Dirga bertanya dengan suara yang lembut. Dia mengusap punggung Kinara yang bergetar karena menangis.


"Aku …"


"Jangan termakan bujuk rayu setan. Hal yang paling di benci oleh Allah yaitu memutuskan tali hubungan antara orang tua dan anak! Kata pak ustadz ku saat di pesantren dulu!"


"Ribuan malaikat yang sedang tahmid berlari tergesa-gesa untuk memegang tiang Arasy yang berguncang hebat karena Allah murka pada seorang anak yang berwajah masam dengan orang tuanya!"


"Salah satu kelebihan orang tua yaitu doa mereka mudah di jabah Allah. Baik orang tua itu baik atau buruk, karena lisan mereka bisa menjadi obat untuk anaknya dan bisa juga menjadi racun untuk anaknya!"


"Tugas kita sebagai anak yaitu memaafkan kesalahan mereka. Tanpa mereka kita tidak ada di dunia ini! Jadi, ayolah … maafkan dan berikan kesempatan untuk papa!"


"Istri ku ini 'kan wanita baik! Bahkan, saking baik nya buat aku makin cinta tiap hari. Masa memberikan kesempatan papa saja tidak mau? Bukankah itu jahat!" Dirga berusaha membujuk Kinara dengan cara lembut dan memuji.


Pria tampan itu paham betul bagaimana menaklukkan hati Kinara. Dia memaksa Kinara, namun, kata-kata nya tak sedikitpun memaksa.


"Allah saja maha pemaaf, masa kita yang hamba tidak!" tambah Dirga membuat Kinara segera menghapus air matanya.


"Ya sudah, kalau gitu aku akan beri kesempatan untuk papa! Tapi, aku gak mau di sakiti lagi!" ujar Kinara dengan suara parau.


Dirga tersenyum senang, pria tampan itu segera melabuhkan ciuman bertubi-tubi pada wajah sembab Kinara.


"Jangan takut, Sayang. Saat ini kamu tidak sendirian lagi! Ada aku yang menjadi tameng mu. Kalau ada yang ingin menyakiti kamu, aku lah orang pertama yang akan melindungi kamu! Mereka harus berhadapan denganku terlebih dahulu!" balas Dirga sungguh-sungguh membuat hati Kinara menghangat.


Begitulah gunanya seorang suami. Dalam Alquran di jelaskan bahwa suami itu di ibaratkan seperti matahari.


Dia bertugas mengeringkan pakaian yang basah, bila dalam rumah tangga suami bertugas mengeringkan air mata istrinya.


Matahari akan menyengat segala sesuatu dekat dengannya. Begitulah gunanya suami yang menyengat siapa pun yang berani menyakiti istri dan anak-anaknya.


bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 99


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 98"