Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 64

  Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 64 Ancaman Ibu Anin


Ibu Anin mengantarkan Amel dan Yana keluar dari rumah Kinara. Wanita tua itu menyilangkan kedua tangannya di depan dada menatap nyalang Amel dan Yana yang ingin masuk ke dalam mobil mereka.


"Aku tahu maksud kedatangan kalian kemari!" ujar ibu Anin membuat Amel dan Yana menoleh ke arahnya.


"Apa maksud mu?" tanya Yana kesal.


"Kalian datang kemari tak jauh dari niat ingin mengambil asih Vino atau ingin numpang tenar pada Kinara."


"Kinara saat ini sudah menjadi model papan atas dengan bayaran tertinggi. Banyak perusahaan besar yang mengincar nya! Bila kalian berhasil mendekati Kinara maka paling tidak kalian akan kecipratan ketenaran Kinara!"


"Dengan itu nama kalian juga pasti ikut di kenal masyarakat dan itu akan berdampak baik untuk nama keluarga dan perusahaan kalian!"


Ibu Anin berhasil menebak isi pikiran Amel dan Yana membuat dua wanita tua itu terkejut.


Namun, secepat mungkin mereka mengubah ekspresi wajah mereka datar seolah tak terjadi apa-apa.


"Jangan sok tahu kamu!" Amel berdecak kesal dengan kelakuan Ibu Anin.


"Aku sudah kaya dari lahir. Tak pernah sekalipun aku jatuh miskin! Bahkan, kekayaan ku melebihi kekayaan kalian. Jadi, pengalaman hidupku lebih banyak dari kalian!"


"Aku sudah bertemu dengan berbagai macam manusia! Dari yang munafik, penjilat dan penghianat! Dan baru kali ini aku bertemu dengan satu manusia tapi memiliki tiga sifat menjijikkan itu! Siapa lagi kalau kalian!"


"Jadi, tidak usah banyak berkilah denganku! Tanpa kalian katakan pun aku sudah tahu apa maksud kalian dan orang macam apa kalian ini!"


Ibu Anin berkata tegas menatap tajam wajah pucat pasi Yana dan Amel. Wanita itu tahu betul bagaimana cara menghadapi orang-orang seperti Yana dan Amel.


Pengalaman hidup ibu Anin yang sudah kaya dari lahir sangatlah banyak. Terutama dalam hal bertemu dengan banyak para penjilat yang berusaha memanfaatkan ibu Anin.


Dua yang membedakan lingkungan orang miskin dan kaya.


Orang miskin akan di kelilingi orang hitam dan putih, dalam artian baik maka benar-benar baik dan jahat akan benar-benar jahat.


Sedangkan orang kaya, mereka akan di kelilingi oleh orang yang abu-abu, baik di depan, busuk di belakang. Memakai topeng teman guna mencari kekurangan mereka agar bisa menggunjing dan menyudutkan.


Nyatanya lingkungan orang kaya lebih mengerikan dari orang miskin.


"Jangan sok tahu kamu," elak Yana gugup membuat ibu Anin tersenyum sinis.


"Nyatanya memang aku tahu jadi bukan lagi sok! Pergi kalian dari sini. Jangan sampai apa yang berada di otak udang kalian itu terjadi! Karena sebelum itu, aku sudah lebih dulu membuat kalian hancur!"


"Perlu kalian garis bawahi aku tidak pernah bermain dengan kata-kata ku! Jika kalian tidak percaya, lakukan saja maka aku siap membuktikannya!"


Ibu Anin tak berkata apa-apa lagi. Wanita itu membalikkan badannya masuk kembali ke dalam rumah Kinara.


Yana dan Amel menelan ludah kasar mendengar ancaman dari Ibu Anin. Tak dapat di pungkiri mereka merasa ketakutan karena kekayaan ibu Anin melebihi mereka.


Bahkan, pengaruh ibu Anin sangatlah besar bagi para kaum sosialita.


"Siall … andai kita lebih kaya dari pada dia! Pasti sangat mudah bagi kita untuk menyingkirkan wanita sombong itu!" dengus Yana kesal.


Kedua wanita tua itu pulang dengan tangan kosong. Jangankan dekat dengan Vino, mengajak Kinara berbicara saja tidak bisa karena Kinara memiliki ibu angkat seperti ibu Anin.


Mereka terpaksa mengurungkan rencana jahat mereka karena ancaman ibu Anin yang mengerikan. Salah langkah sedikit saja mereka bisa menjadi gembel.


*


*


*


Wkwkwkwk … Ibu Anin di lawan🤣🤣🤣

Yang penasaran sama lanjutan Aluna sabar dulu ya.


Di the next bab bakal bahas tentang Kinara dan Dirga dulu. Setelah itu baru tentang Aluna.


Bersambung.


Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰🥰


Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰❤️


Rekomendasi author ❤️


Karya Rini Sya.


judul : Mantan Terindah.


Cuplikan di Bab: PENYESALAN.


Zein menangis dalam diam. Nyatanya perpisahan ini sungguh menyakitkan baginya.


Zi, wanita yang ia nikahi, lalu ia ceraikan itu ternyata telah pergi meninggalkan kota ini, sesaat setelah menerima akte cerai darinya.


Zein terlambat.....


Semua teman-teman kerja sang istri yang ia kenal, bungkam. Tak ada satu pun di antara mereka yang mau memberi tahu ke mana wanita itu pergi. Karena mereka memang tidak tahu ke mana Zi pindah.


Zein tidak semudah itu percaya.


ia pun langsung pergi ke bagian administrasi. Bertanya pada bagian tersebut.


Namun lagi-lagi mereka juga tidak bisa membantunya. Karena menurut info, kepindahan Zi tidak ada sangkut pautnya dengan pihak rumah sakit, yang artinya Zi mengundurkan diri. Bukan dipindah tugaskan. Atau, mereka berbohong. Entahlah.... nyatanya, info yang Zein dapatkan memang demikian.


"Ke mana kamu, Zi?" tanya Zein dalam diamnya. Zein kembali berlari menuju mobilnya, ia yakin kalau Zi pasti pergi ke rumah keluarganya yang ada di kampung. Zein pun berniat menyusul wanita itu ke sana.


Sayangnya, setelah sampai di sana, Ia tak menemukan wanita yang ia cari. Zi tidak ada. Mereka malah menjamu Zein dengan sangat baik. Membuat Zein semakin merasa bersalah.


Zein tidak berani bertanya kepada mereka, karena mereka pasti akan menghakiminya. Menangih janji yang telah ia ikrarkan saat ijab qobul itu. Kali ini Zein benar-benar merasa seperti pecundang bodoh yang mengingkari janjinya. Janji untuk menjaga Zi, janji untuk melindungi Zi, janji untuk membahagiakan Zi. Semua ia ingkari.


Tak ingin berlama-lama di kampung keluarga, Zi. Zein pun memutuskan kembali ke Jakarta. Kembali ke rumah. Rumah di mana ia dan Zi pernah tinggal.


Perlahan, Zein masuk ke dalam kamar tersebut. Kamar yang biasanya di penuhi oleh aroma Zi selepas mandi. Aroma yang bisa membuatnya sangat-sangat tenang. Tak dipungkiri, bahwa Zein sangat merindukan aroma itu.


"Zi, aku rindu," gumam Zein sembari memeluk bantal yang biasanya Zi gunakan untuk tidur. Beberapa kali Zein terlihat mencium bantal tersebut.


Zein lagi-lagi menangis. Merindukan kebersamaan dengan Zi di kamar ini.



Bersambung.


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 65


Posting Komentar untuk "Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 64"