Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 63

  Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 63 Sindiran Halus Dan Tajam


Yana dan Amel tampak bodoh, kedua wanita tua tak tahu diri itu mengira nama cucu mereka adalah Jino. 


Haduh … sepertinya aku salah baca tadi batin Amel gugup.


Ya ampun … ternyata huruf depannya V bukan J, aku lupa pakai kacamata saat baca tadi batin Yana merutuki kebodohannya.


"Oh iya … Vino maksudnya!" Yana menutup mulutnya dengan kipas cantik yang selalu di bawanya.


Wanita tua itu menyembunyikan wajah malunya di balik kipas cantik tersebut membuat Ibu Anin seketika mencibir, karena merasa muak dengan tingkah tak tahu malu mantan mertua Kinara itu.


"Hey, ular! Sudah cukup berlakon di depan kami. Sebaiknya kalian angkat kaki dari rumah anak ku, sakit mataku lihat dua ular seperti kalian!" 


Ibu Anin mengusir Yana dan Amel dengan kata-kata kasarnya. Ibu Anin tak pernah bisa lembut bila berbicara dengan orang jahat dan penuh drama seperti Yana dan Amel.


Wajah Yana dan Amel memerah padam. Mereka berdua merasa di rendahkan oleh Ibu Anin, sifat angkuh yang sudah mendarah daging membuat mereka tak terima bila di perlakukan tak baik oleh Ibu Anin.


"Siapa yang kamu maksud ular?" tanya Yana tak terima.


"Kamu dan dia! Kalian berdua benar-benar mirip ular berwujud manusia. Satu ular sampah dan satu ular pohon! Ck … gak usah berlagak pura-pura baik di depan kami!"


"Gak bakalan mempan! Sana cari mangsa lain yang bisa kalian tipu. Kinara putriku sudah tak bisa lagi kalian neko-neko karena dia sudah ku didik jadi wanita pintar!"


"Sifat bodoh, lemah dan cengengnya sudah ku suruh tinggalkan di rumah kalian dulu! Jadi, sekarang kalau kalian mau neko-neko sama dia, mohon maaf ya, Sis! Kalian salah alamat!"


Ibu Anin mencela habis-habisan, wanita tua itu mengeluarkan kata-kata pedas yang selama ini dia pendam untuk Yana.


Sudah dari dulu dia dendam dengan wanita tua tak tahu malu di hadapannya ini, saat Kinara menceritakan bagaimana perlakuan Yana dulu padanya membuat Ibu Anin gemetar menahan amarah ingin segera melabrak Yana.


Namun, dia tidak bisa karena ibu Anin adalah wanita berkelas yang cerdas. Tak elok bila tanpa ada angin dan hujan dia mencari gara-gara dengan Yana.


Ibu Anin merasa sangat bersyukur karena Yana sendiri yang mencari masalah dengan mendatangi rumah Kinara, karena inilah saatnya dia bisa membalas sedikit perbuatan kejam Yana pada Kinara dulu.


Amel mengepalkan tangannya erat. Wajah wanita tua itu memerah padam, dia tak menyangka akan mendapatkan hinaan dari ibu Anin.


"Kami ke sini hanya ingin bertemu dengan cucu kami! Kenapa kalian ingin mengusir kami? Di bandingkan kamu yang hanya ibu angkat Kinara, kami lah yang paling berhak atas Vino!" 


Amel menekankan status ibu angkat membuat ibu Anin ingin menerjang Amel. Namun, dia urungkan di kala Kinara membelanya.


"Hey … jangan bahas status di sini! Meski mama Anin alah mama angkat ku. Dia lebih baik daripada Anda-anda ini yang pernah menjadi ibu mertua ku!" tegas Kinara yang sedari tadi diam membuat Yana membelalakkan matanya.


Wanita tua itu tak menyangka Kinara akan berubah setegas ini. Menantu yang dulunya tak di anggap itu telah berubah. Tak ada lagi raut wajah sedih yang di perlihatkan oleh Kinara.


Tak ada lagi sorot mata penuh kelemahan terpancar dari mata Kinara. Wanita cantik itu menatap tajam Yana dan Amel.

"Tidak sopan kamu, Nara. Masa kamu berbicara dengan orang tua pakai nada tinggi! Bisa kualat nanti kamu!" sentak Yana tak suka.


Tanpa sadar wanita itu mengeluarkan sifat aslinya. Sehebat apa pun seseorang berlagak tak sesuai karakter nya pasti tak akan bertahan lama.


Orang jahat bila berpura-pura menjadi orang baik pasti tak akan bisa, karena orang baik mampu bertahan dengan segala kerendahan hatinya bila mendapatkan hinaan dari orang-orang.


Berbeda dengan orang yang pura-pura baik! Mereka tak tahan bila mereka mendapatkan perlakuan tak baik. 


Nyonya Miranda yang sedari tadi menahan lidahnya untuk tak ikut mengeluarkan suara pun tak sanggup lagi.


"Jangan berbicara tentang sopan santun! Kalian tak layak akan hal itu. Sebelum menuntut anak muda bersikap sopan santun, kita yang tua harus mempraktekkan apa itu sopan santun! Barulah bisa kita menuntut mereka yang lebih muda sopan santun pada kita!"


"Dan yang aku lihat kalian berdua tak mempraktekkan apa itu sopan santun! Karena orang tua yang memiliki sopan santun dalam berakhlak tak mungkin mendapatkan perlakuan tak sopan santun dari anak muda!" 


Nyonya Miranda berkata tegas, wanita tua itu menyindir Yana dan Amel dengan halus. 


Yana dan Amel kalah telak mendapatkan sindiran kasar dari ibu Anin dan sindiran halus dari nyonya Miranda.


"Kalian … "


"Pintu keluarnya ada di sebelah sana!" ujar Kinara menyela ucapan Yana membuat wanita tua itu melongo karena tak percaya Kinara akan mengusirnya secara terang-terangan.


*


*


*


Wkwkwkwk … kasihan dua nenek gayung itu ya, Bun😂🙈 


Mau lagi gak Bun?? Author insya Allah bakal up nanti malam lagi. Jadi banyakin komentar biar author semakin semangat up nya 🥰



Bersambung.


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 64


Posting Komentar untuk "Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 63"