Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 65

  Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.

Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰

Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.

Bab 65 Pelakor Umum

Seorang wanita cantik sedang menangis kesal di dalam mobilnya. Dia merasa marah, sedih, kesal dan sakit hati. Namun, dia tak tahu bagaimana cara meluapkan nya.

"Ke mana lagi aku harus cari kontrakan! Semua orang mengusir ku!" Aluna menangis di dalam mobilnya.

Wanita cantik itu sudah mencari beberapa kontrakan, namun, karena Aluna mantan model yang pernah membully Kinara membuat semua orang mengenal dirinya dengan cap wanita buruk.

Setiap pemilik kontrakan langsung mengusir Aluna. Mereka tak sudi menampung wanita jahat seperti Aluna. Terlebih lagi berita tentang Aluna yang menikah dengan mantan suami Kinara menyebar luas.

Ternyata paparazzi sangat gencar mencari tahu tentang masa lalu Kinara dan itu berdampak buruk bagi kehidupan Aluna. Tak sedikit juga yang menghujat Andreas.

Akan tetapi, masyarakat tak menyalahkan Andreas karena menurut mereka Aluna lah sosok pelakor yang telah merusak pernikahan Kinara.

Terlebih lagi sosok Andreas yang tak banyak memiliki musuh karena kepribadian nya yang tertutup dan dingin.

Berbeda dengan Aluna yang memiliki sifat angkuh dan sombong. Banyak dari teman modelnya tak menyukai Aluna, namun, karena ada nama Andreas yang menyokong wanita itu.

Sudah seminggu Aluna tidur di dalam mobil, karena dirinya harus menghemat uang nya yang sudah menipis.

Perut Aluna berbunyi menandakan perutnya minta di isi. Mau tak mau Aluna harus menghentikan tangisnya. Dia menyalakan mobilnya guna mencari kedai makan.

Aluna menghentikan mobilnya di depan gerobak bakso. Wanita itu melihat sekelilingnya yang terlihat sangat banyak orang-orang berlalu lalang.

Hari telah sore, banyak pasangan muda-mudi yang jalan-jalan bersama. Entah mengapa wanita cantik itu sangat menginginkan bakso di pinggir jalan.

"Apa karena aku lagi kere ya, makanya aku pengen makan bakso murah itu? Benar … sepertinya cacing di perut ku tahu kalau aku lagi miskin!" Aluna mengusap pelupuk matanya yang kembali berair.

Wanita itu merasa sedih karena dirinya tak lagi memiliki kekayaan. Ingin meminta pada Bram selaku ayah tirinya, namun, tak berani. Karena Bram benar-benar murka dan memutuskan hubungan di antara mereka.

"Kenapa hidup ku bisa berubah drastis seperti ini, sih?" Aluna menangis kesal, wanita cantik itu marah pada keadaan yang menghimpit dirinya dengan beban yang berat.

 

Rasa lapar kian mendera membuat Aluna segera turun dari mobilnya. Wanita cantik itu mengikat rambutnya satu kepal di kepalanya. Pakaian yang ia pakai saat ini hanyalah kemeja putih kebesaran dengan celana pendek sebatas paha.

Wanita cantik itu mengayunkan langkahnya menuju gerobak bakso itu. Semua orang yang berada di situ menatap kagum dengan kecantikan Aluna.

Sebelum mereka kembali tersadar saat teringat akan kejahatan Aluna.

"Cih, percuma wajahnya cantik kalau akhlak nya gak sampai 0,5! Jijik banget deh lihat wanita ular seperti dia!"

"Dasar pelakor berkarat! Untung aja Andreas sadar langsung mendepak dia keluar dari kehidupannya!"

"Cantik sih cantik, tapi sayang hatinya burik!"

"Bener banget, gak ada gunanya wanita ular seperti dia jalan di atas muka bumi ini!"

"Kalau gua punya laki, bakal gua gembok di rumah biar pelakor seperti dia gak bisa curi laki gua!"

Aluna berusaha mengabaikan segala hinaan yang keluar dari mulut pedas masyarakat. Dia tak bisa membela diri karena lebih banyak mulut yang mencelanya.

Istilah kata mereka seribu dan Aluna hanya satu.

"Beli bakso satu bungkus! Taruh bakso marcon nya juga. Sama banyakin ayamnya!" pinta Aluna tergiur melihat berbagai jenis bakso yang berada di gerobak bakso tersebut.

"Baik, Neng!"

Di belakang Aluna terdapat pasangan suami-istri sedang mengantri. Tiba-tiba wanita bersuami itu mengangkat teleponnya yang berbunyi.

Sedangkan si suami langsung mendekati Aluna, pria tua itu menatap ke sekeliling nya dan tak ada yang melihat ke arahnya karena semua pengunjung sibuk menggosipkan Aluna.

Pria tua itu memasukkan tangannya tepat ke tengah-tengah paha Aluna lalu menyentuh bagian inti Aluna membuat wanita cantik itu terkejut.

Plak.

Aluna menampar pipi pria tua itu. Wajahnya memerah padam menahan amarah yang berada dalam dirinya. Dia tak terima di lecehkan.

Sontak saja semua mata beralih menatap Aluna.

"Dasar pria tua gatal tak tahu diri! Apa istrimu tidak memberi mu jatah setiap malam, huh? Berani-beraninya pria tua seperti mu melakukan pelecehan padaku!" bentak Aluna dengan suara yang amat tinggi.

"Enak saja kamu menuduh saya! Emang kamu memiliki bukti dan saksi kalau saya melecehkan kamu, huh?" balas pria tua itu tak kalah meninggi.

"Ada apa ini, Pak?" tanya sang istri.

"Ini, Buk. Bapak di tuduh lecehin dia!"

Si istri yang melihatnya pun tak tinggal diam, dia lebih mempercayai suaminya daripada Aluna. Terlebih lagi nama Aluna yang sudah di cap sebagai pelakor umum.

"Bohong kamu!" teriak Aluna ingin menampar pria tua itu lagi.

Bugh.

Aluna menoleh ke belakang saat seseorang melempari telur rebus mengenai kepalanya.

"Dasar pelakor umum!"

*

*

*

Author bakal balas satu-satu dulu sampai tuntas. Urusan si Yana nanti dia belakang 🌚🌚

Bersambung.

gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 66

Lokasi:

Berbagi :