Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 114

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 114 Melahirkan


"Mau ke mana?" tanya seorang pria paruh baya pada wanita cantik meski tak lagi muda itu.


"Kinara mau melahirkan! Tadi, Dirga menelepon ku, katanya ketuban Kinara pecah saat mereka makan bakso di pinggir jalan!" jawab ibu Anin panik.


Semenjak hubungan Kinara dan Bram baik, pria paruh baya itu sering kali berkunjung ke rumah anaknya itu untuk menghabiskan waktunya mengobrol dengan putri tercintanya itu.


Terlebih lagi Vino juga semakin dekat dengannya, membuat hidup pria itu yang dulunya hampa kini lebih berwarna.


Bram ingin ke rumah Kinara, namun, saat tiba dia melihat ibu Anin keluar dari rumah Kinara berjalan buru-buru.


Usia kandungan Kinara saat ini telah menginjak sembilan bulan. Porsi makan wanita hamil itu sangatlah banyak karena ternyata bayi yang di kandung nya kembar.


Kinara dan Dirga baru mengtahui nya saat usia kandungan Kinara mencapai empat bulan, ternyata ada satu janin yang tersembunyi dan baru tampak.


"Ya ampun … ini pasti karena bakso nya tidak higienis maka nya ketuban Kinara pecah di tengah jalan bukan di rumah sakit!" gerutu Bram membuat ibu Anin langsung menampol kepala pria tua itu.


Plak.


"Haduh."


"Kalau ngomong itu di filter, jangan main jiplak. Enak aja salahin tukang bakso, yang namanya orang jualan pasti mengutamakan kebersihan, cuma mereka tidak terlihat bersih karena tempat mereka bukan seperti restoran bintang lima!"


"Dasar kadal tua, emang kalau kaya nya bukan dari lahir ya macam kamu. Sok-sokan bilang enggak higienis, aku aja yang kaya dari nenek moyang juga doyan makan bakso pinggir jalan!"


Ibu Anin berucap sarkas menatap kesal Bram. Dia paling tidak suka mendengar orang-orang kaya menjelek-jelekkan pedagang kaki lima.


Bram mengusap kepalanya, pria itu tak habis pikir bagaimana bisa ada wanita yang mulutnya seperti ibu Anin.


"Ya sudah aku minta maaf, kita ke rumah sakit sekarang! Aku tidak sabar ingin lihat cucu ku!" ujar Bram berusaha mengalihkan pembicaraan.


Ibu Anin mengangguk setuju wanita itu masuk ke dalam mobil Bram. Keduanya pun segera menuju ke rumah sakit.


*


*


"Ah …"


Aluna meringis kesakitan, pinggangnya terasa nyeri. Wanita itu mengusap perut nya yang tak tertutup sehelai kain pun.


"Sayang, kamu kenapa?" tanya Andreas khawatir melihat istrinya itu pucat pasi.


Mereka berdua baru saja melakukan olahraga panas, namun, baru sepuluh menit mereka selesai. Aluna sudah meringis kesakitan.


"Sepertinya aku mau melahirkan, Sayang! Perut ku sakit sekali!" Aluna menggenggam erat tangan Andreas membuat pria tampan itu kalang kabut.


"Kita ke rumah sakit sekarang, ya!" Andreas segera bangkit memakai kaos oblong dan celana boxer. Tak lupa pria tampan itu memakaikan Aluna gamis dan hijab instan.


Dia tak memakaikan Aluna pakaian dalam karena itu permintaan istrinya.


"Bertahanlah sayang … sebentar lagi kita tiba di rumah sakit! Kamu kuat!" Andreas mencium kening Aluna lembut.


Aluna tersenyum tulus mendengar kata-kata manis yang keluar dari bibir Andrea. Dia merasa bersyukur karena telah menerima Andreas.


Pria itu benar-benar menyesali kesalahannya di masa lalu dan memperbaikinya dengan memperlakukan Aluna seperti seorang ratu.

Begitu juga dengan Brahmana ayah Andreas yang tak kalah memanjakan Aluna seperti putrinya sendiri.


"He'um … aku kuat, demi kamu dan anak kita," ujar Aluna dengan nada lirih.


Wanita itu mengalungkan kedua tangannya di leher Andreas saat tubuhnya melayang di udara.


*


*


Suara brankar di dorong terdengar nyaring di telinga. Andreas menggenggam tangan Aluna berusaha memberikan kekuatan untuk istrinya yang sedang kesakitan itu.


Pria itu tak sadar kalau di belakang nya terdapat Dirga yang juga sedang mendorong brankar Kinara.


Ruang bersalin keduanya bersebelahan membuat Dirga tak sengaja menoleh ke samping. Matanya bertemu dengan Andreas yang menatapnya.


"Dirga!"


"Andreas!"


"Kamu mau jenguk Kinara?" tanya Dirga yang belum mengetahui tentang Aluna.


"Bukan, istriku sedang melahirkan!" ujar Andreas jujur membuat Dirga mengernyit heran.


"Kamu sudah menikah lagi?" tanya Dirga penasaran.


"Bukan, lebih tepatnya aku rujuk dengan Aluna," jawab Andreas serius membuat Dirga terkejut.


"Aluna?"


*

Bersambung.



Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 115


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 114"