Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 85

  Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 85 Hukum Pelakor


Aluna termenung di dalam kamarnya. Wanita cantik itu teringat akan apa yang ustazah sampaikan saat pengajian tadi tentang pelakor.


Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,'" (HR Abu Dawud).


Dalam hadis tersebut, Islam jelas menilai buruk aktivitas tipu daya yang dilakukan seorang lelaki untuk menjauhkan seorang istri dari suaminya. Begitu pun sebaliknya, seorang wanita yang berusaha menjauhkan suami dari istri sahnya.


Agama mengecam keras pelbagai upaya riilnya itu, hanya demi memuaskan keegoisannya. Hingga rela merusak hubungan rumah tangga lain.


Aluna menggigit bibir bawahnya berusaha menepis rasa bersalah dan penyesalan dalam hatinya.


"Aku bukan pelakor, aku yang lebih dulu mengenal dan menjalin hubungan dengan Andreas. Dia mencintai ku dan aku juga mencintainya! Jadi, bukan salah ku!"


Aluna berusaha membohongi dirinya sendiri dengan terus meyakini bahwa dirinya tak bersalah.


"Orang yang paling berdosa adalah orang yang mengelak dan tak mengakui dosa-dosanya."


Aluna menoleh ke belakang, terlihat Vero masuk ke dalam kamarnya membawakan sprei baru.


"Jangan jadi pengecut! Kalau salah akui salah. Jangan dalih berdalih, sudah jelas dalam Islam tindakan pelakor itu di kecam keras, bahkan, Rasullullah tidak mengakui pelakor itu bagian dari kalangan umatnya!"


Vero berkata tegas seraya menggantikan sprei kasur Aluna yang sudah kotor.


"Tapi, Andreas pacar aku!" elak Aluna masih tak terima.


"Pacar bukan suami!" sarkas Vero membuat Aluna mengepalkan tangannya erat.


"Kami telah berhubungan bertahun-tahun dan akan menikah. Tapi, gagal karena Kinara yang harus menjadi pengantin pengganti Andreas!" jelas Aluna berusaha membela dirinya sendiri.


"Okey, yang kamu katakan itu benar. Tapi, dalam kasus mu, Kinara adalah istri sah dan kamu adalah pelakor nya! Ibarat kata kamu ingin membeli suatu barang, sedangkan barang itu sudah memiliki pemiliknya."


Vero menatap lekat wajah Aluna setelah ia pasangkan sprei. Pria tampan itu merasa gemas pada pola pikir Aluna yang salah.


"Tapi …"


"Membantah sekali lagi aku bongkar isi kepala mu pakai obeng! Udah tahu salah malah ngeyel! Dasar wanita edan!" ketus Vero dengan kata-kata pedas nya membuat Aluna menangis.


Wanita cantik itu sedang dalam keadaan hamil dan sangat sensitif. Vero yang melihatnya pun menghela nafas berat.


"Dasar wanita, setiap kali kalah debat pasti nangis," gumam Vero pelan.


"Kamu kenapa sih? Kalau ngomong gak pernah kamu filter. Apa kamu sadar kalau kata-kata kamu itu selalu nyakitin hati aku?"

Aluna bertanya di sela-sela tangisnya menatap Vero dengan mata yang sudah basah akan air mata.


"Ya ngapain di filter kalau apa yang aku ngomongin benar! Kebenaran itu gak perlu di filter, Luna. Jangan menangis seolah-olah kamu tersakiti, Luna! Kamu yang salah karena telah mengambil milik orang lain!"


"Orang yang mengambil milik orang lain, apapun itu bentuknya, tidak akan pernah tenang selama yang di ambilnya itu belum di kembalikan! Sekarang kita hidup di akhir zaman, di mana bukan hanya benda saja yang bisa di curi. Suami atau istri pun bisa di rampas!" jelas Vero masih dengan kata-kata pedasnya.


Pria tampan itu selalu berpikir dengan logika, bila apa yang dia yakini itu benar. Maka dia tak akan pernah sungkan untuk menyampaikan dan mempertahankan kebenaran itu.


Vero sangat ingin Aluna sadar akan perilaku nya yang pernah salah. Dia ingin sekali Aluna berubah menjadi wanita yang lebih baik.


Terlebih lagi saat ini Aluna telah menjadi istri siri nya. Meski, pria itu tahu masa Iddah bagi wanita hamil setelah di ceraikan suaminya itu setelah melahirkan.


Dengan kata lain, Vero sedang menikahi istri orang. Dia sadar salah, akan tetapi, dia juga ingin berbuat baik dengan menutupi aib Aluna dan melindungi wanita itu selama hamil.


"Itulah sebabnya kenapa rumah tangga mu dengan Andreas tidak berjalan dengan baik. Karena pada dasarnya Andreas bukan milikmu!" tambah Vero membuat Aluna semakin terisak.


"Tapi kami saling mencintai! Cinta ku padanya sangat besar," lirih Aluna di sela-sela tangisnya.


"Bila kamu benar-benar mencintai nya dan dia juga benar mencintai mu. Lepaskan dia, biarkan dia pergi ke manapun yang dia inginkan. Karena bila memang dia sudah di tetapkan sebagai jodohmu! Sesulit apapun jalannya dia akan kembali padamu," ujar Vero dengan nada sedikit lembut membuat Aluna tersentak.


*


*


*


Ingat … jangan coba-coba jadi pelakor dan membela diri dengan mengatakan, "kita tak bisa memaksa kepada siapa hati kita berlabuh, termasuk pada suami orang!"


Hey, Goblok … elu itu lagi masuk dalam tipu daya setan. Jangan mau di bodohi setan, kalau ada perasaan yang begitu langsung lawan dengan mengatakan pada diri sendiri.


"Kumbang tak seekor dan bunga bukan sekuntum. Masih banyak pria lain yang tampan dan jomblo. Buat apa sama laki orang!"


Bersambung.


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 86


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 85"