Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 86

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 8Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 86 Kamu Bukan Tuan Putri


Matahari terbit dari ufuk timur, burung-burung berkicau terbang di langit yang biru. Suara ayam berkokok menandakan waktu malam telah berakhir di gantikan oleh waktu pagi.


Seorang pria tampan terlihat frustasi berdiri di depan ranjang tempat seorang wanita cantik terlelap.


"Ya Allah ya Rabbi, ini wanita benar-benar wanita akhir zaman, matahari udah bersinar dia malah masih mimpi!"


Vero tak habis pikir dengan kebiasaan Aluna yang sangat susah bangun pagi. Lihatlah wanita itu sekarang sedang terlelap memeluk guling dengan nyaman.


Kamar Vero dan Aluna terpisah, pria itu tak ingin tidur satu kamar dengan Aluna. Akan tetapi, Vero tetap menyuruh Aluna untuk tak mengunci pintu kamar karena bila terjadi sesuatu Vero mudah membantu.


"Luna … bangun! Woi … udah pagi, ingat tugas istri itu banyak!"


Vero berusaha membangunkan Aluna dengan cara menggoyangkan tubuh wanita cantik itu.


Namun, bukannya bangun. Aluna malah memunggungi Vero dengan tangan yang menutup telinga.


"Apaan sih! Masih pagi juga," gumam Aluna serak dengan mata terpejam.


Vero yang mendengarnya pun merasa kesal. Pria tampan itu buru-buru mencubit pipi Aluna dengan keras membuat wanita cantik itu meringis kesakitan.


"Auchh … sakit!"


"Bangun, udah pagi! Kamu itu seorang istri bukan tuan putri dan kamu juga harus ingat kalau aku bukan seorang raja yang bisa memperlakukanmu seperti ratu!"


Vero meninggikan suaranya membuat Aluna mau tak mau terpaksa membuka matanya. Wanita cantik itu benar-benar frustasi menghadapi kelakuan Vero yang cerewet nya seperti emak-emak.


"Aku ini istri mu, Vero dan istri itu harus di perlakukan seperti seorang ratu! Bukan babu!" balas Aluna kesal memukul lengan Vero karena merasa amat geram pada suaminya itu.


"Oh ya ampun! Sekarang insaf dari pelakor kamu jadi tukang fitnah, ya. Enak aja kamu bilang aku memperlakukan kamu seperti babu!"


"Sudah dua bulan kita menikah dan sampai detik ini aku masih masak sendiri, nyetrika sendiri, nyuci sendiri dan paling parahnya aku juga mencuci pakaian dalam mu! Sekarang katakan di bagian mana aku memperlakukan kamu seperti babu, huh!"


Vero berkata jujur, karena meski mulut pria tampan itu teramat pedas, dia sama sekali tak menyuruh Aluna melakukan tugas rumah. Bahkan, pria tampan itu yang mencuci pakaian Aluna.


Bukan karena kasihan atau tak ingin Aluna kelelahan. Hanya saja Vero merasa gemas pada Aluna yang tak bisa melakukan apa-apa.


Mencuci satu pakaian dalam butuh waktu setengah jam di dalam kamar mandi membuat Vero memutuskan untuk melakukan semua tugas rumah tangga seorang diri.


Dalam hati pria tampan itu hanya bisa beristighfar memohon ampunan dan ketabahan dalam menghadapi perilaku Aluna, yang masih saja bersikap seperti orang kaya.


Wajah Aluna merona malu mendengar perkataan Vero. Semua yang di katakan pria itu benar adanya, selama menikah dia hanya melakukan sekali tugas rumah dan setelahnya Vero lah yang melakukan semua itu.


"Iya-iya, aku bangun! Gak usah bawel lagi, nanti lama-lama kamu mirip emak-emak berdaster!" sungut Aluna tanpa sadar membuat Vero marah.


Pria tampan itu langsung menatap tajam ke arahnya. Aluna yang tersadar pun langsung gelisah karena tak nyaman dengan tatapan tajam Vero.

"Ulangi perkataan mu tadi!"


"Emm i-tu …"


"Ulangi!"


"Vero."


"Kamu bilang tadi aku mirip emak-emak berdaster? Iya, 'kan?" Vero menurunkan badannya sejajar dengan wajah Aluna.


"Vero," cicit Aluna pelan.


"Kalau aku memang mirip emak-emak, maka sudah aku pastikan kamu babak belur! Karena emak-emak di Indonesia saat ini sudah menandai wajah mu sebagai pelakor umum!" desis Vero menatap tajam Aluna.


Degg.


Aluna menggigit bibir bawahnya menahan rasa sesak dalam hatinya. Ucapan Vero benar-benar menohok hatinya. Seolah ada ribuan jarum yang menusuk ulu hatinya.


"Bangunlah tuan putri Aluna! Saat ini Anda telah kembali ke dunia nyata dan status tuan putri akan kembali hilang! Jadi, buka mata Anda lebar-lebar dan hadapi dunia nyata yang sekarang tak lagi memihak Anda!" tambah Vero dingin membuat Aluna meneteskan air matanya.


"Cepat bersihkan dirimu! Bukankah hari ini jadwal periksa kandungan mu!" titah Vero bangkit berdiri beranjak keluar dari kamar Aluna.


Aluna menghapus air matanya kasar.


"Dia sangat pandai mempermainkan perasaan ku! Sesekali senang sesekali sedih!" gumam Aluna sedih sekaligus kesal.


*


*


*


Yang dukung tim Andreas dan Aluna mana?


Tim Vero dan Aluna juga?


Bersambung.


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 87


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 86"