Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 62

  Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 62 Kedatangan Dua Nenek Durhakim


Suara tawa anak kecil terdengar merdu dan indah di telinga ketiga wanita cantik berbeda usia di rumah mewah itu. Tampak senyuman cerah terpasang di wajah mereka saat melihat dua bocah kecil yang sedang bermain.


"Mama, dedek El tantik, Ma!" Vino mencium gemas pipi baby El yang sudah bisa tengkurap.


Baby El tertawa lepas menunjukkan gusinya yang belum tumbuh gigi. Bayi mungil dan cantik itu terlihat begitu ceria membuat Kinara, ibu Anin dan Nyonya Miranda tertawa gemas.


Mereka merasa sangat gemas mendengar gaya berbicara Vino yang cadel. Bocah balita itu begitu menyayangi baby El yang dia ketahui sudah menjadi adiknya.


"Iya, Sayang! Dedek nya cantik seperti Vino," ujar nyonya Miranda seraya mencubit gemas pipi gembul Vino.


Mendengar dirinya di sebut cantik Vino merasa tak terima. Sontak saja bocah kecil itu mengerucutkan bibirnya kesal.


"Vino ganteng, Mami! Vino, 'kan cowok!" Bocah kecil itu mengembung kan pipinya membuat nyonya Miranda semakin gemas.


Wanita tua itu langsung membawa Vino ke pangkuan nya. Lalu menghadiahi ciuman berkali-kali di seluruh wajah Vino membuat bocah tampan itu terkikik geli.


"Geli, Mami … ha ha." Bocah tampan itu memanggil nyonya Miranda dengan sebutan Mami dan ibu Anin dengan sebutan Oma.


Di tengah-tengah suasana ceria itu, seorang pelayan tiba-tiba berlari tergopoh-gopoh menuju ke arah mereka.


"Nyonya, di depan ada dua wanita paruh baya yang ingin bertemu dengan Anda!" ujar pelayan tersebut membuat Kinara menautkan alisnya.


"Suruh masuk saja, Bi! Mungkin itu teman-teman saya!" pinta ibu Anin yang mengira dua wanita tua itu adalah Tante Leni dan Tante Indri.


Pelayan itu pun segera melakukan perintah ibu Anin. Kinara dan yang lainnya pun kembali bercanda ria dengan dua pelita kecilnya itu.


Tiba-tiba tubuh Kinara membeku saat mendengar suara tak asing baginya. Suara yang membuat wanita cantik itu langsung menoleh ke pemilik suara itu.


"Apa kabar, Kinara?" 


Degg.


Kinara terkejut ketika melihat mantan mertuanya yang tak lain adalah Yana dan Amel.


Dua wanita jahat yang juga berperan dalam menyakitinya di masa lalu. Menghinanya, memperlakukan nya seperti pembantu, mengabaikan nya seperti debu.


Ibu Anin yang melihat kedatangan mantan mertua Kinara pun langsung memasang wajah garangnya. Wanita tua itu tak mengharapkan kedatangan Yana dan Amel.


"Kenapa kalian bertamu ke rumah anak ku? Apa ada yang penting?" tanya Ibu Anin dingin tak membuat Yana dan Amel gentar.


Kedua wanita tua itu dengan tak tahu malu ikut duduk di lantai marmer bergabung dengan Kinara dan yang lainnya bermain bersama dengan Vino dan baby El.


Vino yang berada di pangkuan Miranda pun merasa bingung melihat dua wanita asing tiba-tiba mencubit gemas pipinya.

"Uluh … uluh … gemas banget, sih! Kamu tampan nya mirip dengan papa mu!" puji Yana bersikap sok akrab dengan Vino membuat nyonya Miranda dan Ibu Anin memasang tampang ilfil.


Ibu Anin dan nyonya Miranda menaikkan bibir atasnya sebelah seraya memutar bola mata malas.


Vino yang merasa risih karena tak suka di sentuh oleh orang asing pun langsung mengusap pipinya kesal.


Bocah kecil itu langsung menyembunyikan wajahnya dalam dekapan Miranda.


"Ayok Sayang, sini sama nenek! Kita main mobil-mobilan, yuk." Yana berusaha mengambil Vino dari dekapan Miranda membuat bocah itu semakin memeluk erat tubuh Miranda.


Kinara yang tersadar melihat anaknya yang merasa risih pun langsung memasang tampang datarnya.


"Jangan sentuh anak saya. Dia tidak nyaman berinteraksi atau di sentuh dengan orang asing!" tegas Kinara mengambil alih Vino lalu membawa bocah tampan itu ke dalam dekapannya.


Yana dan Amel pun memasang wajah sendu nya membuat Kinara menautkan alisnya sebelah. Sedangkan nyonya Miranda dan Ibu Anin malah mengusap bulu kuduk mereka yang merinding.


Mereka merasa merinding melihat akting Yana dan Amel yang terlihat seperti tokoh jahat dalam film azab.


"Kenapa kamu tidak membolehkan kami bermain dengan Jino, Nak? Padahal kami kan juga berhak karena kami neneknya!" ujar Yana dengan ekspresi sedih membuat Kinara tersenyum hambar.


Sedangkan, Nyonya Miranda dan ibu Anin berusaha menahan tawanya karena Yana salah menyebut nama Vino.


"Mana ada seorang nenek yang tidak mengetahui nama cucunya sendiri? Anda bukan neneknya anak saya! Karena nama anak saya Vino bukan Jino" balas Kinara menatap dingin Yana dan Amel yang tampak bodoh.


*


*


*


Wkwkwkwk … dasar nenek-nenek pikun🤣🤣🤣



Bersambung.


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 63

gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 62"