Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 111

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 111 Tugas Ku Sudah Selesai


"Tugas ku sudah selesai! Saatnya aku kembalikan kamu pada suamimu! Maafkan aku kalau selama kita bersama ada banyak kata yang membuat hati mu sakit."


"Percayalah bahwa aku tidak bermaksud menyakitimu sedikitpun, Luna. Aku hanya membimbing mu ke jalan yang benar! Semoga kamu tetap istiqomah dalam hijrah mu!"


Vero berkata lembut pada Aluna. Mereka berdua sekarang berada di dalam ruang inap Aluna.


Wanita itu sudah bisa pulang dan Vero ingin berbicara empat mata dengan Aluna. Mata wanita bercadar itu berkaca-kaca mendengar perkataan Vero yang mengisyaratkan perpisahan.


"Apa kamu pernah menganggapku sebagai istrimu, Vero?" tanya Aluna pelan dengan suara bergetar menahan tangisnya.


"Ada beberapa momen yang membuat aku menganggap kamu benar-benar istri ku! Meski kita berdua tidak saling mencintai."


Vero tersenyum simpul seraya mengusap puncak kepala Aluna membuat wanita itu sekuat tenaga menahan tangisnya.


Vero menurunkan badannya sejajar dengan perut buncit Aluna. Dia mengusap lembut perut wanita itu.


Seolah merespon sentuhan Vero, bayi Aluna bergerak di dalam perutnya membuat Vero tersenyum cerah.


"Halo, Nak. Ini papa angkat mu, sehat-sehat di dalam sana, ya. Jangan buat mama mu kesusahan! Kasihan dia kelelahan karena mu. Kalau kamu gak denger nasihat papa angkat mu ini. Nanti kalau kamu sudah lahir, papa akan menjewer telinga mu!"


"Maafkan, papa yang setelah ini tidak bisa lagi bersama mama mu. Tugas papa sudah selesai yaitu menjaga dan membimbing mama mu. Sekarang waktunya kalian berdua pulang ke rumah papa kandung mu!"


"Kasih sayang papa mu nanti akan lebih dari papa. Tapi, percayalah kalau papa menyayangi mu dengan tulus!"


Vero mengecup perut Aluna membuat wanita itu tak dapat menahan tangisnya. Aluna menangis sesenggukan sampai tubuhnya terguncang.


Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan perpisahan adalah hal yang menyakitkan.


Bila bisa memilih Aluna ingin tinggal bersama Vero di kampung. Akan tetapi, dia sadar bahwa kewajiban nya adalah bersama dengan Andreas.


Terbayang masa-masa saat dirinya hidup bersama dengan Vero di rumah sederhana pria itu.


Aluna yang pertama kali tinggal di rumah kecil kerap kali mengeluh dan mencibir. Hingga, saat Aluna di paksa mengikuti pengajian dan di ajarkan tata cara mengambil air wudhu oleh Vero.

Semuanya terasa sangat singkat.


"Kenapa takdir sangat jahat? Takdir mempertemukan kita dalam sebuah hubungan yang rumit. Andai saja aku bertemu denganmu lebih dulu … aku pasti–"


"Suttt … jangan pernah memaki takdir. Andai setiap manusia tahu hikmah di balik takdir buruknya maka mereka akan tetap memilih takdir buruk itu karena hikmah di balik nya sangatlah indah!"


"Begitu juga dengan kita berdua, Luna. Ada beberapa pasangan yang terikat dalam suatu pernikahan hanya untuk saling membimbing setelah tugas mereka selesai, maka pernikahan itu juga selesai!" jelas Vero mencengkram lembut pundak Aluna.


"Seperti kita," jawab Aluna dengan suara parau.


Degg.


"Iya, seperti kita! Sekarang sudah saatnya kamu kembali ke dalam pelukan suami mu! Meski pernikahan kita berdua tidak sah karena kamu sedang hamil. Aku tetap akan mengatakan hal ini."


Vero menarik nafasnya dalam-dalam lalu menaruh telapak tangannya di kepala Aluna.


"Mulai saat ini aku jatuhkan talak atas mu Aluna. Kamu bukan lagi Istriku dan aku bukanlah suami mu!" ucap Vero lantang membuat Aluna menangis tersedu-sedu.


bersambung 


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 112


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 111"