Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 93

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 93 Perdebatan Panas Janda Senior Dan Duda Senior


Seorang pria paruh baya baru saja turun dari mobilnya. Pria itu memasuki pelataran rumah mewah, tak berselang lama sebuah mobil BMW berwarna hitam berhenti di sebelah mobilnya.


"Haiss … entah mimpi apa aku semalam bisa bertemu dengan kadal tua sepertinya! Ck … sepertinya hari ini takdir buruk sedang memihak ku!" 


Ibu Anin menggerutu kesal ketika melihat Bram juga mendatangi kediaman Kinara. Niat hati wanita itu ingin menjenguk putri angkat dan bermain dengan cucu tampan nya Vino dan Baby El.


Ibu Anin telah menghubungi Kinara dan putrinya itu sebentar lagi akan tiba di rumah.


Bram yang mendengar dirinya di sebut kadal tua pun mengepalkan tangannya erat. Pria paruh baya itu menatap tajam wanita tua yang masih tetap cantik di hadapannya itu.


"Aku juga tidak menyangka bisa bertemu dengan rubah tua seperti mu di sini!" sanggah Bram membuat ibu Anin membuka mulutnya lebar.


"Astaghfirullah … ini aki-aki makin tua bukan insaf. Ingat, umur udah setengah abad, nyawa udah masuk setengah tanah. Tapi, punya mulut tajam bener macam cabe kering!" balas Ibu Anin dengan kata-kata pedasnya membuat nafas Bram naik turun.


Pria paruh baya itu sangat ingin menjahit mulut ibu Anin yang memiliki kepedasan bila berucap seperti bon cabe level akhir, dan setiap kata-kata yang keluar dari lisan nya bagaikan pedang samurai yang ketajaman nya mampu membuat leher musuh terpenggal.


"Pantas kamu janda puluhan tahun. Ternyata mulut mu lah yang membuat laki-laki tidak mau menjadi pendamping mu!" sarkas Bram tak kalah pedas membuat ibu Anin melotot.


Wanita itu tertawa mengejek ke arah Bram, menatap pria paruh bay situ dari atas hingga ke bawah.


"Lebih baik aku jadi janda puluhan tahun tapi hidup bahagia. Bukannya, macam kamu menikah dengan ular berbisa berkedok manusia!" balas ibu Anin yang tak kehabisan kata menghadap orang-orang yang modelan nya seperti Bram.


Bram tak menjawab sepatah kata pun karena semua yang keluar dari lisan ibu Anin benar. Dia tak bisa mengelak karena selama ini dia telah memelihara dua ular berkedok manusia di rumahnya.


Bahkan, saat kabar Sandra dan Aluna meninggal tak membuat rasa iba hadir dalam hati Bram. Karena bagi pria itu mereka pantas mendapatkan karma itu.


Namun, satu hal yang membuat Bram gelisah yaitu sampai saat ini dia belum mendapatkan maaf yang tulus dari Kinara.


Anaknya itu masih saja menjaga jarak dengannya.


Ibu Anin mengayunkan langkahnya meninggalkan Bram seorang diri.


Bram yang melihat ibu Anin ingin masuk ke dalam rumah Kinara pun langsung bergegas mengikuti wanita janda itu.


"Eh … kenapa kamu malah ikutin aku?" tanya ibu Anin menghentikan langkahnya berbalik menatap heran ke arah Bram.


"Aku juga ingin masuk ke dalam rumah Kinara. Tapi, tidak bisa karena Kinara melarang para pekerjanya memberikan izin untuk aku masuk."


"Jadi?"


"Jadi, aku ingin mengandalkan mu agar bisa masuk ke dalam rumah anakku!" lanjut Bram membuat Ibu Anin mengernyitkan dahinya.


"Di mana kamu memperbaiki nya?" tanya Ibu Anin membuat Bram tak mengerti.

"Memperbaiki apa?" Bram bertanya balik karena memang tak paham dengan pertanyaan ibu Anin.


"Perbaiki otak kamu yang pernah korslet! Dulu 'kan kamu tidak pernah menganggap Kinara sebagai anakmu. Makanya aku tanya, di mana kamu perbaiki Irak kamu yang korslet itu, sehingga kamu sadar kalau Kinara anak kamu!" jelas ibu Anin panjang lebar membuat Bram langsung mengelus dadanya.


Pria paruh baya itu tak habis pikir bagaimana bisa ada wanita tua yang memiliki mulut seperti ibu Anin.


Masalahnya Bram tak bisa melawan karena ibu Anin bukanlah wanita sembarangan. Wanita itu berkelas dan berpendidikan.


Terlebih lagi juga kaya dan mandiri, sehingga membuat Bram sangat sulit membalikkan setiap ejekan yang keluar dari ibu Anin.


Dia tak memiliki celah akan hal itu


"Aku heran, entah apa kesalahan ku padamu sehingga kamu sangat membenci ku padaku!" Bram menghela nafas berat.


"Gak tahu … lihat muka kamu aja itu udah buat aku enek aja gitu!" ceplos ibu Anin tanpa beban membuat Bram menyugar rambutnya ke belakang.


"Kamu tahu apa itu BENCI? Kata anak muda jaman sekarang BENCI itu adalah singkatan dari benar-benar cinta! Jadi, hati-hati … dari benci bisa menjadi cinta!" ujar Bram membuat ibu Anin langsung mengusap tengkuknya.


"Nauzubillah ya Allah … amit-amit jabang bayi aku nikah sama kadal tua seperti mu. Lebih baik aku tunggu suami ku bangkit dari kubur ketimbang harus menikah denganmu!" ketus ibu Anin dengan nada kesal.


*


*


*


Wkwkwkwk … ibu Anin savage nya minta ampun 🤣🤣🤣


Bersambung.

gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 94


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 93"