Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 44

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 44 Berusaha Memperbaiki


Degg.


Sandra termangu mendengar kalimat yang keluar dari mulut Bram. Satu kata yang mampu membuat hidup Sandra jungkir balik.


Wanita itu tak menyangka Bram akan mengeluarkan kata talak. Satu kata yang telah membuat statusnya berubah.


"Enggak … tarik kata-kata kamu, Mas!" Sandra menggelengkan kepalanya tak terima.


Wanita itu berusaha meraih tangan Bram, namun, pria paruh baya itu lebih dulu menepis tangan Sandra.


"Membusuk kamu di penjara! Jangan harap ada harta gono-gini karena kamu memang tak pantas mendapatkannya!" balas Bram dengan nada dinginnya.


Pria paruh baya itu segera beranjak pergi meninggalkan Sandra yang meraung-raung dalam penjara. Wanita paruh baya itu memanggil nama Bram berulangkali.


Akan tetapi, pria itu tak memperdulikan raungan Sandra. Hanya satu yang pria itu pikirkan sekarang yaitu meminta maaf pada Kinara.


Masih bisakah Kinara memaafkan dirinya yang telah banyak berbuat salah?


Masih bisakah Bram memperbaiki semuanya?


Masih bisakah dia menjadi sosok ayah yang baik bagi Kinara?


Apakah Kinara masih mau menerima dan mengakui dirinya sebagai sosok ayah?


Berbagai pertanyaan hadir dalam benak Bram. Pria paruh baya itu merasa sangat bersalah karena telah menelantarkan Kinara.


Bram melihat ibu Anin yang baru saja selesai memberikan laporan pada polisi. Wanita paruh baya itu menatap sinis dirinya.


"Bagaimana? Nyesel 'kan punya istri macam kobra seperti si Sandra sanca itu? Makanya punya otak di pakai, katanya pria lebih mengutamakan logika! Tapi, kamu kok gak ada logika-logikanya! Mana bisa masuk logika papa kandung menyalahkan bayi mungil atas kematian istri nya!"


"Dasar aki-aki edan!" ketus ibu Anin dengan nada kesal membuat Bram menghela nafas panjang.


"Apa kamu tidak bisa menjaga tutur katamu? Kenapa kamu berbicara padaku seperti kamu punya dendam kusumat?" tanya Bram menekankan perkataannya menatap tajam ibu Anin.


"Berbicara dengan aki-aki edan seperti mu gak perlu di jaga! Ck … lama-lama di sini aku sesak nafas karena udara di sini enggak bersih!" celetuk ibu Anin jutek.


Wanita paruh baya itu membuang wajahnya ke samping laju menyeret langkahnya berjalan angkuh meninggalkan Bram.


Pria itu mengikuti ibu Anin dari belakang.


"Tunggu!"


"Apa?" Ibu Anin berbalik menatap kesal wajah Bram yang masih tampan meski sudah tua.


"Bolehkah kamu membantuku untuk bertemu dengan, Nara?" tanya Bram penuh harap membuat ibu Anin menautkan alisnya sebelah.


"Gak boleh!" balas Ibu Anin galak.


"Aku mohon!" Bram menangkup kedua tangannya menatap ibu Anin dengan wajah memelas.


"Kalau kamu memang ingin memperbaiki hubungan kamu dengan Kinara, maka mulai dengan usahamu sendiri! Buktikan kalau kamu memang ingin memperbaiki semuanya. Bukan malah meminta bantuan ku!"


Setelah berkata seperti itu ibu Anin pergi masuk ke dalam mobilnya. Bram mencoba mencerna perkataan ibu Anin.

"Benar … aku harus berjuang demi mendapatkan maafnya ibu Anin!" gumam Bram penuh tekad.


Pria paruh baya itu akan berusaha sebisanya. Mungkin nanti akan ada penolakan dari Kinara, akan tetapi, itu sangat wajar mengingat bagaimana hubungan mereka sebelumnya.


*


*


*


Aluna yang baru saja selesai mandi terkejut saat mendapatkan telepon dari kantor polisi.


"Baik, saya akan segera ke sana!" Tangan Aluna bergetar menggenggam ponselnya.


"Ada apa?" tanya Andreas yang baru saja selesai memakai pakaian piyama.


"Mama … mama masuk penjara!" ujar Aluna dengan suara bergetar menahan tangis membuat Andreas terkejut.


"Bagaimana bisa?"


"Aku gak tahu … hiks … sayang! Bawa aku ke sana!" Aluna menangis mengkhawatirkan ibunya.


"Ayo kita pergi sekarang!" Andreas menggenggam tangan Aluna.


"Mau ke mana kalian malam-malam?" tanya Yana ibu Andreas saat melihat anak dan menantunya itu ingin keluar dari rumah.


"Ke kantor polisi, Ma! Mama ku masuk penjara!" jelas Aluna panik membuat Yana terkejut.


"Kami pergi dulu, Ma!" Andreas dan Aluna segera pergi meninggalkan Yana yang terpaku.


"Kabar ini tidak boleh ada yang tahu! Kalau sampai keluarga besar Pratama tahu, bisa-bisa aku di cecar karena punya besan Napi!" gumam Yana khawatir.


Wanita paruh baya itu mengkhawatirkan reputasi nya bukan mengkhawatirkan mertua anaknya yang sekarang sedang menderita di penjara.


"Ya ampun … bikin malu aja sih!" lanjut Yana kesal.


*


*


*


Hihihi … karma datang ya🔪🔪🔪


Bersambung…


Lanjut bab 54


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn





Posting Komentar untuk "Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 44"