Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas dendam istri yang tak di anggap Bab 10

 

Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘πŸ₯°


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 10 Kedatangan Pria Asing!


Semenjak hari itu, wanita tua tersebut kerap kali membawa cucunya untuk menyusun pada Kinara. Dengan senang hati Kinara memberikan ASI pada bayi mungil yang cantik itu.


Terlebih lagi Vino yang sangat menyukai bayi mungil tersebut. Kerap kali Vino menciumi pipi bayi gembul bayi tersebut.


Seperti sekarang, Vino sedang bermain dengan bayi mungil itu yang bernama Elisha.


"Ma ma … El … ma!" Vino hanya bisa memanggil mama dan El, begitu juga dengan ibu Anin.


Vino memanggilnya dengan sebutan Oma, hanya saja bocah yang beranjak dua tahun itu masih mempunyai keterbatasan saat berbicara.


"Iya, Sayang! Dedek El nya lagi tidur!" Kinara berkata pelan seraya mengusap pipi gembul baby Elisha.


Wanita tua itu bernama Nyonya Miranda, seorang wanita kaya raya di kota Jakarta. Nyonya Miranda mengenal baik ibu Anin, karena mereka termasuk satu grup sosialita.


"Sudah tidur ya, Nara?" Nyonya Miranda mengambil alih gendongan cucu nya itu.


"Sudah, Nyonya!"


"Berapa kali saya bilang, Nara! Jangan panggil saya nyonya, tapi, panggil saja Mami! Karena bagaimanapun saya sudah menganggap kamu ibu susu Elisha!" jelas nyonya Miranda cemberut.


"He he … belum terbiasa, Nyo eh Mami!" balas Kinara tersenyum polos membuat nyonya Miranda langsung mengusap puncak kepala Kinara.


Nyonya Miranda merasa bahagia saat mengetahui Kinara seorang janda muda. Wanita tua itu sudah mengetahui seluk beluk tentang kehidupan Kinara.


Itu semua karena ibu Anin yang mempunyai mulut lemes. 


"Ya sudah, kami pulang dulu ya, Nara! Terima kasih sudah menyusui baby El selama empat hari ini!" Nyonya Miranda tersenyum tulus ke arah Kinara yang juga memasang senyuman manis.


"Sama-sama, Mami. Tidak perlu sungkan, akhir-akhir ini dada aku juga sering nyeri karena Vino yang sudah jarang minum ASI semenjak dia sudah bisa berjalan!" keluh Kinara yang melihat Vino sedang asik bermain robot di lantai.


Nyonya Miranda dan ibu Anin yang mendengarnya pun terkekeh kecil.


"Makanya, cepetan cari papa baru untuk Vino. Biar ada yang bisa bantu mengurangi susu mu setiap malam!" goda ibu Anin membuat nyonya Miranda tersenyum penuh arti.


"Mana ada laki-laki yang mau sama janda anak satu seperti aku, Mami!" gumam Kinara pelan membuat Ibu Anin dan nyonya saling bertatapan. 


Tak lama setelahnya nyonya Miranda tersenyum.


*


*


*


Hari ini merupakan hari ke-lima baby Elisha menyusu pada Kinara, namun, sudah dua jam Kinara menunggu. Nyonya Miranda tak menunjukkan batang hidungnya.


"Apa hari ini, Mami sibuk, ya? Tumbenan baby El tidak sampai ke sini!" gumam Kinara seraya terus menyirami bunga-bunga di tokonya.


Di tengah-tengah aktivitasnya, suara lonceng masuk membuat Kinara membalikkan badannya.


"Selamat datang!" Kinara terpaku melihat sosok pria tampan bertubuh tegak bak seorang atlet sedang menggendong bayi mungil.


Tentunya Kinara mengenal pasti siapa sosok bayi mungil itu.


"Baby El," gumam Kinara langsung mendekati pria tampan itu. Seolah mempunyai magnet tersendiri.


Baby El yang melihat Kinara langsung merentangkan tangannya seolah minta di gendong.


"Sepertinya dia haus, Tuan! Apa boleh saya menyusui nya?" tanya Kinara polos membuat pria tampan itu menganggukkan kepalanya.


Tanpa banyak berbicara Kinara segera mengambil alih baby El. Janda muda itu menyeret kakinya ke halaman belakang.


Begitu juga pria tampan itu yang tanpa sadar mengikuti Kinara. Namun, matanya terkejut saat melihat Kinara membuka kancing bajunya guna memberikan ASI pada baby El.


Buru-buru pria itu berbalik arah tak ingin melihat sesuatu yang mampu membuat hasratnya timbul.


"Warna nya pink," gumam pria itu tanpa sadar menelan ludahnya kasar.


Di saat Kinara sedang menyusui baby El, gadis polos itu teringat akan sosok pria tampan tadi. Dia seperti mengenal pria tampan itu.


"Sepertinya aku pernah bertemu dengan pria itu! Tapi, di mana, ya?" gumam Kinara seraya menatap baby El yang sedang menyedot rakus sumber air milik Kinara.


Sedangkan di sisi lain, pria tampan itu mengernyitkan dahinya ketika melihat sosok anak kecil yang sedang berjalan tertatih-tatih.


"Mama … mama!" Bocah kecil itu menghampiri pria tampan itu lalu berdiri menatap polos pria tersebut.


"Halo, Boy! Siapa nama kamu hemm?" tanya pria tampan itu ramah mengusap pipi gembul bocah tersebut yang tak lain adalah Vino.


"No no … vino!" balas bocah itu cadel membuat pria tampan itu merasa gemas. 


Vino segera mengalungkan kedua tangannya ke leher pria tampan itu seolah minta di gendong.


Dengan senang hati pria itu menggendong bocah laki-laki itu. Mereka berdua bermain mobil-mobilan di bawah pohon rindang dekat dengan halaman belakang.

Suara gelak tawa Vino membuat Kinara yang baru saja menyusui baby El merasa heran.


Gadis cantik itu segera menyeret kakinya menuju Vino dan pria asing itu.


"Papa … " Vino tersenyum polos menunjukkan deretan giginya yang baru saja tumbuh.


Degg.


Kinara yang baru sampai terkejut mendengar Vino memanggil pria asing itu dengan panggilan papa.


"Sayang … " Kinara segera memanggil Vino yang sedang bermanja-manja dengan pria itu.


"Mohon maaf, Tuan! Anak saya masih kecil. Dia belum–,"


"Tidak apa-apa! Aku menyukainya, dia sangat lucu." Pria tampan itu segera menyela membuat Kinara tersenyum lega. 


"Anda siapa nya baby El?" tanya Kinara polos.


"Dia anakku!" jawab pria tampan itu menatap lekat wajah putri kecilnya yang tampak begitu nyaman dalam gendongan Kinara.


"Saya turut berduka!" Kinara teringat tentang cerita nyonya Miranda yang mengatakan mama nya baby El meninggal pasca melahirkan.


"Tidak apa-apa dan terima kasih karena sudah menjadi ibu susu anakku!" ujar pria tampan itu bangkit berdiri seraya menggendong Vino yang sepertinya tak mau lepas dari gendongan pria tampan itu.


"Sama-sama! Kenapa nyonya Miranda tidak datang?" tanya Kinara penasaran membuat pria tampan itu menggaruk pipinya yang tak gatal.


Pria tampan itu teringat kembali kejadian tadi pagi di mana dirinya mau berangkat bekerja. Namun, ibunya itu pura-pura sakit dan menyuruhnya tidak bekerja.


Bahkan, mamanya itu menyuruhnya membawa baby El untuk menemui Kinara agar baby El minum ASI.


Sepertinya mama berniat menjodohkan ku dengan janda muda ini batin pria tampan itu.


"Mami lagi ada pertemuan penting dengan teman-temannya, makanya dia menyuruhku untuk membawa Elisha ke sini!" bohong pria tampan itu.


Tidak mungkin aku jujur dan mengatakan kalau Mami menyuruhku PDKT dengannya bukan? Itu akan terdengar aneh batin pria tampan itu.


"Perkenalkan namaku Dirga Sagara!"


"Nama saya Kinara!" 


Kinara dan Dirga berjabat tangan. Keduanya pun mengobrol ringan meski terkadang mereka lebih banyak diam.


Itu semua di sebabkan oleh sikap Dirga yang kaku dan dingin, sedangkan Kinara polos dan pendiam.


*


*


*


Berbeda dengan kehidupan Kinara yang semakin membaik pasca perceraiannya dengan Andreas.


Andreas malah hidup dalam kehampaan, seolah kekosongan mengisi hari-harinya. Pria tampan itu tak merasakan gairah.


Biasanya, dia akan merasa kesal atau kadang marah di saat Kinara masih tinggal satu atap dengannya.


Namun, sekarang tidak ada lagi. Biasanya Kinara akan memijat kaki dan tubuhnya meski terkadang Andreas menolak.


Akan tetapi, Kinara tetap memberikan pelayanan terbaik untuk Andreas.


"Kenapa bisa seperti ini? Kenapa hatiku terasa kosong setelah kepergian Kinara?" Andreas mengusap wajahnya frustasi lalu menghempaskan dokumen yang berada di atas meja kerjanya.


Cklek.


"Sayang … "


*


*


*


Woho … mana tim nya bang duda dan Mbak jandaπŸ˜…πŸ˜…πŸ˜‚πŸ’ͺπŸ’ͺπŸ’ͺ


Bersambung.  πŸ₯°πŸ₯°


Lanjut bab 11


imana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn





Posting Komentar untuk "Balas dendam istri yang tak di anggap Bab 10"