Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah cinta seorang pangeran Bab 126

 Hello Admin punya rekomended Novel Baru dengan alur kisah cinta romantis yang buat anda hayut dalam alur ceritanya ,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..


Novel ini menceritakan tentang Kisah cinta seorang Gadis cantik yang bernama Aluna dengan seorang Lelaki da n ternyata pria tersebut adalahhh…ahh sudah lah mari kita menuju TKP.


Novel yang Berjudul “ Kisah Cinta seorang Pangeran“ ini merupakan Novel yang sangar romantis ,sangat cocok di jadikan teman waktu luang anda selamat menikmati.


Siasat Mempertemukan


Cynthia dan Alena tampak menikmati berendam di air dingin kolam renang pribadi Nizam. Mereka asyik berbincang-bincang sambil menikmati minuman buah campur madu. Alena merasakan tubuh letihnya berlahan menjadi kembali segar. Tadinya Ia ingin berendam air hangat tapi ternyata Ia lupa kalau Ia sedang ada di Daerah panas sehingga Ia beralih berendam di air dingin.         


"Apa maksudmu dengan pergi Ke Bali?? Bukankah waktu itu Nizam bilang Kalian mau keliling Eropa?" Cynthia tampak mengerutkan keningnya. Tadinya Ia berharap banget kalau Ia bisa ngikutin Alena bulan madu ke Eropa biarin cuma jadi pelayan juga. Lumayan kan bisa jalan-jalan gratis.     


Alena menggelengkan kepalanya, "Kata Nizam dia ingin sekalian mengunjungi orang tuaku di Surabaya. Kata Nizam ada pembicaraan penting yang akan Ia sampaikan ke ayahku berkaitan dengan kasus pencemaran nama baik ayahku. terus katanya kalau Aku ke negri sendiri biar aku lebih santai menghirup udara di Indonesia dan menikmati makanan khas Indonesia. Ia merasa badanku sekarang terlalu lemah"     


"Bagaimana tidak lemah kalau kau terus-terusan dikerjai sama dia. Nolak dikit dong Alena. Bisa remuk nanti badan kamu" Cynthia ngomel-ngomel.     


Wajah Alena jadi memerah. "Dulu kamu selalu bisa melindungi Aku dari Nizam. Sekarang kenapa Kamu diam saja?"     


"Heuhhh...Alena..Alena. Dulu itu Aku melindungi Kamu karena takut Nizam menyentuhmu sebelum perayaan kesucian.. Sekarang Kamu milik dia seutuhnya mana bisa Aku ikut campur lagi. Aku juga punya etika."     


"Aku juga tidak bisa nolak" Kata Alena     


"Kenapa?? Kamu kan biasanya galak?"     


"Kadang Aku juga menikmatinya" Kata Alena dengan wajah polos.     


Cynthia langsung menenggelamkan dirinya ke dalam air sebelum Ia berteriak histeris mendengar kekonyolan temannya.     


Wajah Alena tetap datar Ia malah berenang hilir mudik kesana kemari.     


"Wey.... Cynthia Kamu tahu tidak kita akan pergi ke Bali dengan siapa??" Teriak Alena.     


"Dengan Siapa?" Kata Cynthia sambil kembali memunculkan kepalanya dari air.     


"Pangeran Thalal"     


"APAAA??" Cynthia sekarang beneran tenggelam sampai ke dasar kolam diiringi tawa Alena.     


****     


Pangeran Thalal sedang memacu kudanya mengitari Arena ketika Nizam mengejarnya menggunakan kudanya. Akhirnya mereka berdua saling berpacu menggunakan kuda. Derap langkah kuda Arab tampak begitu mempesona semua yang melihatnya. Dua pangeran tampan menunggangi kuda dengan kecepatan tinggi. Tubuh mereka tampak seirama dengan gerakan kuda. Pasir berhamburan ke udara menyapu wajah-wajah mereka yang berkeringat hingga akhirnya Pangeran Thalal memenangkan lomba yang tidak sengaja tercipta diantara mereka.     


Pangeran Thalal tertawa bahagia berhasil mengalahkan Kakaknya. Seumur hidupnya baru kali ini Ia berhasil mengalahkan Kakaknya. Ia turun dari kudanya sambil menatap Kakaknya yang baru sampai. Nizam melompat dari kudanya lalu menyerahkan tali kekang kudanya ke Pelayan yang menunggu mereka.     


"Mimpi apa Aku semalam sampai bisa mengalahkan Yang Mulia Pangeran Nizam."     


Nizam hanya mengangkat bahunya tapi dalam hatinya dia berpikir lain. Apa gara-gara tiap malam Ia mengganggu Istrinya hingga Ia sampai sekarang kehabisan tenaga. Sialnya pikiran Nizam seperti terbaca oleh adik tirinya itu.     


"Apa karena Kakak kekurangan tidur setiap malam."     


Nizam berdehem tanda Ia terganggu dengan pertanyaan adiknya. Tapi Pangeran Thalal malah semakin sengaja menggoda kakaknya.     


"Bukannya Kami tidak tahu kalau Kakak menyimpan Kakak Putri Alena diruangan Kakak. Luar biasa Kakak ini. Dalam sejarah kerajaan kita baru kakak yang bisa menyimpan istri diruangan pribadi kakak. Bahkan Istrinya, istri kedua lagi, bukan istri pertama. Jadi bisa kami memperkirakan apa saja yang dilakukan Kakak setiap malam"     


"Baiklah kalau Kau mengoceh terus, Aku akan kembali saja" Nizam memutar tubuhnya.     


"Eeeh..kakak ini, mengapa jadi mudah tersinggung? Ok fine..Aku tidak akan bicara apa-apa lagi. Nah sekarang katakanlah Kakak hendak ada perlu apa mencariku sampai ke tempat pacuan kuda?"     


Nizam mempermainkan cambuk kuda yang masih dipegang oleh tangannya. "Aku akan mengajak mu pergi ke Bali untuk menemani kami berbulan madu."          


Pangeran Thalal bagai tersambar petir mendengar kata-kata kakaknya.     


"Bagaimana bisa Aku ikut kakak berbulan madu? Bukannya kalian hanya akan berdua saja"     


"Kau ini, Sejak kapan kita bisa pergi sesuka hati kita sendiri hanya dengan membawa badan sendiri. Menambah seorang untuk ikut dalam rombongan Aku. Tidak akan terlalu bermasalah."     


Pangeran Thalal malah menatap kakaknya dengan wajah penuh curiga. Nizam hanya pura-pura tidak menyadari kecurigaan adiknya. Padahal Ia sadar sekali kalau adiknya sangat mencurigainya. Diam-diam Nizam mengomeli istrinya dalam hati. Gara-gara Alena Ia harus siap-siap kehilangan muka pada adiknya.     


"Kakak.." Pangeran Thalal mencoba mengkonfirmasi lagi. Tapi Nizam sudah kehilangan kata-katanya. Pangeran Thalal bukan orang yang bisa disiasati dengan mudah. Sehingga akhirnya Ia menggertak.     


"Mau ikut atau tidak?? Kalau tidak ya sudah.."     


"Eh..Kakak jangan begitu, Jangan cepat meradang. Akukan tidak bilang tidak. Siapa orang bodoh yang tidak ingin ke luar negeri dengan gratis. Pergi ke Bali?? Bukannya keliling Eropa??" Pangeran Thalal mengerutkan keningnya. Ia masih ingat dulu Nizam meminta hadiah keliling Eropa untuk bulan madunya.     


"Aku ada urusan di Bali berkaitan dengan orang tua Alena, Lagipula kebetulan juga Kau ikut. Aku ingin Kau mengenal dan mempelajari seluruh aset kita di Indonesia."     


"Ooh... siap Kakak, Seingat Aku kita juga punya cabang hotel Gardenia di Bali"     


"Kamu cerdas.. tidak sia-sia Aku punya adik sepertimu" Nizam menepuk pundak adiknya. Pangeran Thalal menjadi bangga dipuji oleh kakaknya.    

Pangeran Thalal


Dokter Weilla duduk diruang prakteknya dengan perasaan lega bagai lepas dari kandang singa. Ia benar-benar stress tadi berada di kamar kerja Nizam. Wajah Nizam yang tampan itu lebih menakutkan daripada wajah ibunya. Ia mengomeli nasib buruknya kenapa harus Ia yang dipanggil oleh Pangeran Nizam.         


"Dokter..mengapa Dokter bersedia melakukan pemeriksaan kehamilan bagi Putri Alena, bukankah mereka baru saja memulai berhubungan pada masa subur Tuan Putri sekitar 2 hari yang lalu, Bagaimana bisa terdeteksi kehamilan Putri Alena" Kata perawat sambil menatap heran.     


"Kamu tahu siapa yang sedang kita hadapi sekarang. Dua orang yang tidak tahu apa-apa tentang alat reproduksi mereka masing-masing. Kalau tadi aku menolak memeriksakan kehamilan Putri Alena maka nanti dikira Aku tidak mau diajak kerjasama. Kalau sudah dibuktikan dengan hasil tesnya Pangeran itu baru percaya."     


"Berarti belum tentu Putri Alena tidak hamil"     


" Ya..bisa saja, hanya saja kita harus menunggu sekitar 15 hari pasca pembuahan..Aku sudah bilang tadi ke Pangeran untuk menunggunya selama dua minggu atau lebih. Ia baru merasa sedikit tenang. Aku merasa leherku sudah mau tergantung ditiang gantungan. "     


"Terus bagaimana selanjutnya?"     


"Aku meminta Pangeran untuk pergi berbulan madu dan membuat sang putri untuk rileks dan lebih menikmati kebersamaan mereka sampai mereka berhasil" Lalu dokter itu terdiam.     


"Hanya saja Aku khawatir dengan tingkah Yang Mulia Pangeran."     


"Memangnya kenapa dengan yang Mulia?"     


"Yang Mulia terlihat memiliki emosi yang kuat. Ia bisa saja malah membuat Tuan Putri Alena kesulitan untuk hamil kalau Tuan Putri terlalu kelelahan. Apalagi sekarang Putri Alena malah tinggal di ruangan Putra Mahkota. Entahlah Aku khawatir Putri Alena kurang beristirahat"     


"Lalu bagaimana? Apa harus kita sarankan agar Pangeran berhati-hati dalam melakukan hubungan intim"     


"Aku tidak berani, Kalau Aku bicara seperti itu nanti dianggapnya Aku mencampuri urusan tempat tidur mereka. Apalagi merekakan baru menikah. Hhhh...serba salah jadinya." Dokter cantik itu duduk bersandar ke sandaran kursinya.     


"Lalu bagaimana ?" Si perawat jadi ikut cemas     


"Jalan satu-satunya adalah seperti yang sudah aku katakan tadi, Aku menyarankan agar mereka pergi berlibur bulan madu agar Putri Alena lebih bisa menikmati..Kita berharap saja semua berjalan lancar dan leher kita selamat"     


****     


"Kita Akan pergi ke Bali??? Aaah...Nizam benarkah?? It's Amazing..I Love You so much..". Alena melonjak-lonjak dalam pelukan suaminya, bahkan sampai-sampai Kepala Nizam terkena pukulan Alena.     


"Ouch Alena tenang sedikit!!" Kata Nizam sambil menjauhi Istrinya yang histeris.     


"Apa kita akan pergi berdua saja?" Tanya Alena.     


Nizam mengerutkan keningnya. "Memangnya kita mau pergi dengan siapa saja? Apa perlu Aku membawa istriku yang lain?? Aah..     


Aduuh.." Nizam berteriak karena Alena menggigit lengannya. Pada lengannya yang berbulu langsung tercetak bekas gigiAlena yang berderat rapih.     



"Kamu seperti Vampir Alena. Sedikit-sedikit menggigit, Sedikit-sedikit menggigit." Nizam memprotes sambil mengusap lengannya yang sakit.     


"Diam kamu..Kalau kamu bicara lagi tentang istrimu yang lain maka Aku akan tarik lidahmu keluar dari tempatnya"     


"Aammpuun..Yang Mulia Putri Alena. Kalau sampai lidahku lepas dari tempatnya nanti Kamu yang rugi sendiri. Coba siapa yang suka minta mandi pakai lidah diseluruh tubuhnya" Nizam mencolek pipi Istrinya dengan jarinya untuk menggoda istrinya.     


"Aaah...Nizam..Kamu jorok, Otak kamu mesum" Alena ngamuk-ngamuk sambil cemberut. Tapi kemudian Alena berkata dengan serius.     


"Aku hanya takut kalau sampai meninggalkan Cynthia disini" Alena berkata hati-hati.     


"Haduuuh Alena... masa Cynthia harus ikut berbulan madu bersama kita, bagaimana bisa?". Nizam mengeluh.       

    

"Kan kasian kalau dia harus tinggal disini sendirian.."     


"Nanti dia akan mengganggu kita.."     


"Tidak akan..kalau kita beri dia teman"     


"Teman??? Siapa?"     


"Pangeran Thalal"     


"Pangeran Thalal?? How could be?" Nizam tampak keheranan.     


"Dia menyukai Pangeran Thalal, bawa Pangeran Thalal bersama kita"     


"Mereka bukan muhrim Alena, Haram hukumnya."     


"Kalau begitu bisakah kita menikahkan mereka??"     


Nizam langsung terbatuk-batuk, Istrinya ini benar-benar sepolos salju di Antartika. Bagaimana bisa membicarakan pernikahan seperti membicarakan tentang menu sarapan buat besok pagi.     


"Alena.. mereka itu tidak saling mengenal. Mereka juga tidak memiliki kepentingan yang sama, mereka juga tidak memiliki latar kehidupan yang sama bagaimana bisa mereka hidup bersama. Kamu jangan mengada-ada"     


"Tapi kenapa kita bisa?"     


"Itu karena kita saling mencintai"     


"Kalau begitu kita akan buat mereka saling jatuh cinta"     


Nizam terdiam, Ia memang berencana untuk mencarikan Cynthia teman hidup tapi bukan dengan Pangeran Thalal. Ia sebenarnya sedang menyeleksi para pegawainya yang memiliki pedoman hidup yang sama dengan Cynthia tapi tiba-tiba Alena berkata lain.     


"Ayolah Nizam, Aku yakin mereka tidak akan melakukan hal-hal yang diluar batasan Agama. Mereka bisa menjaga diri. Mereka hanya akan menemani kita"     


Nizam terdiam dia nampak berpikir sangat keras. menimbang-nimbang dengan penuh hati-hati hingga akhirnya Ia berkata.     


"Baiklah.. Kita bawa Pangeran Thalal bersama kita"     


Alena langsung memeluk Nizam dengan bahagia walau akhirnya berakibat Ia langsung dihimpit oleh tubuh Nizam, Dan sebelum Alena memprotes mulutnya kembali dibungkam oleh mulut Nizam. Tidak berapa lama pakaiannya sudah berserakan di bawah tempat tidur.     


****    


Bersambung


Klik ini Untuk Lanjut ke Bab Berikutnya


Gimana serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn



Posting Komentar untuk "Kisah cinta seorang pangeran Bab 126"