Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 82

 Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 82 Vero Si Mulut Pedas


Seorang wanita cantik berbalut pakaian berwarna putih turun dari mobil taksi memasuki pekarangan sebuah rumah sederhana di area perkampungan.


Wanita itu mengayunkan langkahnya memasuki rumah sederhana tersebut.


"Dari mana?" tanya seorang pria tampan pada wanita cantik itu.


"Habis cari udara segar!" balas wanita cantik itu santai.


"Oh … ternyata udara di pemakaman lebih segar daripada di sini, ya." Pria tampan itu menyindir membuat si wanita menggigit bibir bawahnya merasa gugup.


Pria tampan itu menghela nafas beratnya, ia tahu bahwa wanita yang di hadapannya ini sedang berbohong.


"Apa kamu gak punya niatan untuk kembali rujuk dengan Andreas, Luna?"


Degg.


Wanita cantik itu tak lain adalah Aluna mantan istri Andreas yang telah di sangka meninggal.


"Untuk apa aku rujuk dengan pria yang tidak mencintai ku? Hanya membuang waktu dan emosi ku saja," balas Aluna dengan nada santai tanpa menatap wajah tampan pria itu.


"Anak mu butuh sosok ayah, Luna!"


"Ada kamu yang menjadi ayahnya, Vero." Aluna menyela cepat, wanita itu menatap lekat wajah tampan pria yang telah menolongnya itu.


"Kau gila, Luna. Mana bisa aku menjadi ayah anak mu? Jangan merepotkan aku lagi. Membayar perawatan mu saja aku harus menjual tanah warisan mendiang orang tua ku!"


"Kembalilah pada Andreas. Dia pasti mau menerima mu, apalagi kalau dia tahu kamu hamil anaknya!" tegas Vero membuat Aluna mengepalkan tangannya erat.


"Aku akan membayar uang mu, Vero. Tapi, bukan sekarang! Nanti setelah aku melahirkan dan dapat pekerjaan!" elak Aluna menatap kesal Vero.


"Pekerjaan apa, Luna? Mana ada yang mau menerima kamu bekerja di tempat mereka. Sekarang saja aku terpaksa membawa kamu tinggal di kampung halaman mendiang ibu ku, karena orang-orang di sini tidak mengenal mu!"


"Apa kamu lupa bagaimana kehidupan mu sebelum kamu kecelakaan? Bahkan, kamu sempat di lecehkan oleh pria hidung belang, di lempari telur rebus dan di hina pelakor umum! Apa kamu lupa, Luna?"


"Untung saja aku mengikuti mu saat itu, kalau tidak sudah pasti kamu mati di bawa arus!"


Vero teringat kejadian beberapa bulan yang lalu. Saat itu dia melihat Aluna sedang di lempari telur rebus oleh masyarakat.


Vero ingin turun dari mobilnya dan membantu Aluna, namun, Aluna sudah terlebih dahulu lari dari sana.


Alhasil, Vero mengikuti Aluna karena khawatir dengan kondisi wanita itu dan benar saja mobil Aluna masuk ke dalam jurang.


"Tenang saja, aku akan membayar semua uang mu! Tapi, tolong jangan suruh aku kembali pada Andreas. Aku tidak mau!" Aluna mencoba menahan tangisnya.


Dia menatap Vero dengan mata yang sudah berkaca-kaca membuat pria tampan itu menghela nafas berat.


"Aku tidak bisa selamanya menampung kamu di sini, Luna. Kamu pasti mengerti maksud ku, 'kan? Kita tinggal di daerah perkampungan."


Vero berusaha memberikan pengertian pada Aluna agar wanita itu mau kembali pada Andreas.


Vero hanyalah seorang pria sederhana yang hidup sebatang kara. Dia membantu Aluna dengan menjual harta warisan kedua orang tuanya, meski, terkadang Aluna kerap sakit hati karena mulut Vero yang pedas bila berucap.


"Izinkan aku tinggal di sini sampai aku melahirkan. Nanti saat usia anak ku dua bulan! Aku janji akan pergi dari sini!" Aluna menggenggam tangan Vero membuat pria tampan itu segera melepaskan tangan Aluna.


"Hemm … tapi, ingat kamu harus membayar semua uang yang aku keluarkan untukmu!" tegas Vero penuh penekanan membuat Aluna tersenyum lebar.


Wanita itu mengangguk patuh karena merasa bahagia.


"Besok-besok kalau kamu jalan ke kota pakai masker ataupun cadar! Biar gak ada yang kenal sama kamu! Gak lucu kalau aku lagi kerja di ladang dapat kabar kamu di lempari batu sama emak-emak berdaster! Bukannya apa, Luna. Nama dan wajah kamu sudah di cap sebagai pelakor umum!"


"Bahkan, respon netizen saat tahu kamu meninggal mereka malah bersyukur."


Vero berkata blak-blakan tanpa sadar membuat Aluna sakit hati. Wanita itu membenarkan semua yang Vero katakan, namun, dia tak habis pikir bagaimana bisa ada orang yang bila bicara langsung to the point tanpa di sensor seperti Vero.


"Sekarang lebih baik kamu masih habis itu makan. Aku sudah masakin sayur lodeh untuk kamu! Maaf, aku gak bisa kasih kamu makanan mewah karena hanya itu kemampuan ku!"


Vero menambahkan membuat Aluna yang tadinya sedih langsung tersenyum.


"Terima kasih."


Bersambung.


gimana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn


Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap  bab 83


Posting Komentar untuk " Balas Dendam Istri Yang Tak Dianggap bab 82"