Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Balas dendam istri yang tak di anggap Bab 12

 

Hello moms kembali lagi admin akan memberikan novel gratis yang sangat seru,novel ini merupakan salah satu novel yang lagi viral di FB loh..Novel ini menceritakan tentang balas dendam seorang istri yang tak anggap.Novel ini sangat seru loh moms dan mempunyai banyak penggemar setia.


Novel yang Berjudul “ BALAS DENDAM ISTRI YANG TAK DIANGGAP “ ini menceritakan kisah seorang istri yang dicampakkan oleh suaminya karena fisiknya sudah tidak seperti dulu kali,kisah yang membuat kita larut ke dalam alur ceritanya ini sangat patut untuk dibaca yuk simak Novel Balas dendam istri yang tak dianggap…cekidot 😘🥰


Jadi dari awal memang nyesek ceritanya karena si tokoh wanita lemah dan jelek. Tapi, di bab bab selanjutnya akan menceritakan bagaimana caranya si gadis itu kuat.


Bab 12 Pertunangan Andreas dan Aluna!


Hari ini merupakan hari yang paling di tunggu-tunggu ibu Anin. Wanita janda tua yang memiliki sejuta pesona itu sangatlah bersemangat.


Hari ini dia akan mengajak Kinara untuk mempercantik diri, sekaligus memilih gaun untuk menghadiri acara pesta pertunangan Andreas pada malam ini.


Pagi-pagi sekali, ibu Anin sudah mengetuk pintu kamar Kinara. Membangunkan anak angkat dan cucu kesayangan nya itu.


"Sayang … ayo bangun! Hati ini kita harus ke salon dan belanja pakaian seragam agar bisa tampil modis saat pesta pertunangan mantan suami mu itu!" ajak ibu Anin dengan penuh semangat.


Kinara yang baru saja selesai mandi pun terkejut. Dia teringat akan pesta pertunangan Andreas dan kakak tirinya pada malam ini.


"Untuk apa ke salon, Ma? Lagian baju yang mama belikan untuk ku kemarin saja belum semuanya aku pakai!" jawab Kinara polos membuat ibu Anin berdecak kesal.


"Kamu ini, yang kemarin itu baju untuk di pakai sehari-hari! Yang sekarang ini gaun, Sayang. Gaun yang akan membuat siapapun meleleh kalau menatap kamu! Apalagi nanti di sana kita akan bertemu dengan orang-orang tak tahu diri itu!" jelas ibu Anin membuat Kinara termangu.


Benar, nanti malam dia akan bertemu dengan orang-orang yang tak pernah menganggap keberadaan nya dulu.


Ayah kandung! 


Ibu tiri dan kakak tirinya!


Mantan mertua dan mantan suaminya!


Semua orang-orang yang merendahkan nya dulu akan berkumpul pada malam nanti.


Akankah Kinara sanggup bertatap muka dengan mereka semua? 


Rasa sakit yang mereka berikan dulu sangatlah banyak. Bahkan, luka nya masih belum sembuh.


"Sayang … " Ibu Anin yang mengerti pun langsung merangkul bahu Kinara.


Wanita cantik itu membawa Kinara berdiri di depan cermin besar.


"Lihatlah! Kamu yang dulu bukanlah kamu yang sekarang! Tidak ada lagi jerawat, wajah kusam, komedo dan tubuh gemuk!"


"Kinara yang sekarang adalah Kinara yang kecantikan nya seperti mutiara di dasar laut. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menggenggam dan melihatnya!" 


Ibu Anin berkata lembut seraya mengusap bahu Kinara. Wanita itu berusaha memberikan motivasi pada Kinara.


Dirinya tahu betul pasti anak angkatnya itu merasa gugup dan trauma bertemu dengan orang-orang jahat itu.


"Apa nanti mereka akan menghina ku lagi, Ma?" tanya Kinara pelan.


"Tidak dan tidak akan bisa, karena sekarang kamu bukanlah Kinara yang dulu. Kamu adalah Kinara Bagaskara! Ada nama keluarga Bagaskara di belakang nama mu! Hanya orang-orang bodoh yang mau mencari gara-gara dengan keluarga Bagaskara."


"Mama tidak akan pernah tinggal diam kalau sampai mereka menghina mu lagi! Mama akan pastikan mereka menyesali perbuatan mereka itu di balik jeruji besi!" tegas ibu Anin sungguh-sungguh.


Wanita tua itu bukanlah wanita biasa. Dia adalah seorang janda kaya raya tanpa anak. Harga peninggalan mendiang suaminya itu tak akan habis tujuh turunan.


Kinara tersenyum haru, gadis polos itu tak menyangka ibu Anin akan sangat menyayangi dirinya seperti anak kandung sendiri.


Selama ini peran wanita tua itu sangatlah penting. Kinara tak akan bisa berubah menjadi seperti sekarang tanpa bantuan ibu Anin.


"Terima kasih, Ma!" Kinara segera memeluk erat tubuh ibu Anin.


"Sama-sama, Sayang!"


*


*


*


Kinara menatap tak percaya melihat pantulan dirinya di depan cermin. Balutan dress mahal berwarna pink soft, sangat cocok dengan kulitnya yang putih kemerahan.


"Bagaimana, Sayang! Dress nya cantik kan? Mama sengaja menyuruh desainer untuk merancang baju seragam kita jauh-jauh hari. Agar nanti kita tampil mempesona!" ujar ibu Anin semangat membuat Kinara tersenyum lebar.


"Cantik, Ma! Aku suka … " Kinara berputar di hadapan cermin besar itu. Menyibakkan gaun nya yang kembang di bawah membuat penampilan gadis itu seperti putri khayangan.


Bahkan, para pelayan di butik tersebut merasa amat kagum melihat kecantikan Kinara.


Senyuman manis dan polos yang terpasang di wajah Kinara membuat orang-orang merasa teduh dan betah menatap janda satu anak itu.


Bukan karena kecantikan wajah saja. Tetapi, pancaran kecantikan hati pun terpancar dari sorot mata Kinara.


Tidak ada yang dibuat-buat, semuanya alami.


"Nona Kinara sangat cantik."


"Benar, artis Hollywood bisa kalah kalau di sandingkan dengan dia!"


"Lihatlah, senyumannya itu sangat manis dan sorot matanya juga sangat tulus!"


"Tapi, dengar-dengar Nona Kinara adalah janda satu anak!"


"Ck, kasihan sekali suaminya itu karena melepaskan mutiara seperti nona Kinara!"


Para pelayan di butik itu saling berbisik membicarakan sosok Kinara. Tatapan mereka berubah berbinar di kala sosok Vino keluar dari ruangan ganti pakaian.


"Mama … Oma!" Vino tersenyum polos seraya memainkan dasi kupu-kupu miliknya.


Ah … penampilan bocah balita itu sangatlah menggemaskan. Membuat semua mata merasa betah dan gemas ingin mencubit pipi nya yang gembul.


"Uluh … uluh … cucu Oma ganteng banget, sih! Pakai jas mungil warna pink ini!" Ibu Anin segera menggendong tubuh mungil Vino.


"Vino, anteng, Ma! Oma dan Mama tantik!" Bocah kecil itu berbicara cadel tersenyum menunjukkan deretan giginya yang belum tumbuh rapi.


Kinara yang melihat tingkah putranya itu pun merasa gemas. Segera gadis polos itu menciumi pipi gembul sang anak.


"Mama sayang m, Vino!" Kinara memeluk tubuh Vino dan ibu Anin erat.


*


*


*


Di tempat lain, tepatnya di sebuah gedung mewah. Sedang berlangsung sebuah acara mewah dengan dekorasi yang sangat megah.


Banyak awak media yang meliputi acara tersebut. Acara pertunangan CEO Andreas Pratama dengan Aluna Pramana di gelar sangat mewah.


Andreas dan Aluna berdiri di atas panggung menyambut para tamu yang hadir.


"Sayang … aku sangat bahagia! Akhirnya kita tunangan juga! Sudah lama aku menunggu momen ini," bisik Aluna merangkul manja lengan Andreas.


Andreas hanya tersenyum kecil menanggapi perkataan Aluna. 


Entah mengapa semuanya terasa biasa-biasa saja.


Bagi media, ini adalah pernikahan pertama Andreas. Karena dulu, saat menikahi Kinara awak media tak mengetahuinya.


Hanya orang-orang terdekat saja yang tahu.


Di tengah-tengah berlangsungnya acara. Suara riuh awak media terdengar di kala melihat sosok yang tak asing di mata mereka.


"Waw, lihatlah! Bukankah itu ibu Anindira Bagaskara! Istri dari mendiang tuan Bagaskara, konglomerat dari Jakarta!"


"Benar, lalu siapa yang di sampingnya itu! Sangat cantik dan siapa sosok balita tampan itu?"


"Apa mungkin itu anaknya Ibu Anindira?"


Bisik-bisik para media terdengar di telinga Andreas dan Aluna. Membuat mereka menatap ke arah pintu aula guna melihat sosok yang membuat acara menjadi riuh.


Degg.


"Dia … "


Bersambung.  🥰🥰


Lanjut bab 13 klik ini



imana moms serukan kisah ini mempunyai plot alur cerita yang susah di tebak,ini permulaan yah moment yang menegangkan ada di pertengahan cerita.yuk kita lanjut lagi gaskuennnn





Posting Komentar untuk "Balas dendam istri yang tak di anggap Bab 12"